Senin, 05 Desember 2011

Zaenul Arifin, Kabomania Sampai Mati

Pakuan Raya - "Saya masih tidak percaya anak saya sudah tiada, tapi saya iklas, dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari Persikabo maupun dari si penabrak.”
Sungguh malang nasib Zaenul Arifin. Kabomania yang baru saja ditemukan identitasnya kemarin ini, harus meregang nyawa karena terlindas truk saat akan menyaksikan pertandingan uji coba Persikabo kontra Pro Duta FC di Stadion Persikabo, Sabtu (3/12), kemarin. Zaenul Arifin diketahui seorang Kabomania asal Kedung Badag, Mbah Dalem, Kecamatan Tanah Sareal , Kecamatan Bogor.
Identitas siswa kelas X SMK Mekanik Bogor sendiri baru diketahui pihak keluarga Minggu (4/12) siang kemarin, setelah para pengurus Kabomania berusaha mencari identitas korban ke pelosok korwil. Awalnya tak satupun Kabomania yang mengenali korban. Pasalnya, selain tak membawa satu identitas pun dalam peristiwa naas tersebut, wajahnya sudah tak dapat teridentifikasi karena bagian kepala korban remuk akibat terlindas truk semen yang pelakunya melarikan diri.
Ketua Koordinator Lapangan, Untoro mengatakan, pihak Kabomania baru bisa menemukan identitas korban setelah melakukan pencarian dengan mengedarkan foto celan jeans biru muda yang dikenakan korban pada saat kejadian. Keluarga korban yang juga sibuk mencari anaknya yang tak kunjung pulang pun akhirnya mengenali celana korban dan langsung membawa anak mereka untuk segera di makamkan di TPA Kedung Badag, kemarin sore.
"Pencarian kita memang cukup sulit, karena tidak ada satu identitas pun di tubuh korban, pada saat itu mungkin para Kabomania yang sedang bersamanya panik, sehingga semua kabur, kita pun mencari dari korwil-korwil, bahkan ada beberapa orang menghubungi kami untuk menanyakan kabar korban, namun setelah dihubungi dia tak mau mengangkat, mungkin takut, baru setelah kita melangkah kearah wilayah Kedung Badak, orang tua korban yang juga mencari anaknya mengenali celana korban," ujar Untoro kepada Pakar, kemarin.
Ibu Korban, Marlina yang terlihat masih syok saat ditemui Pakar di rumah korban awalnya tak percaya anak pertamanya ini harus tewas di tangan supir truk pengangkut semen. Namun, Ia dan suaminya, Duarta mengaku tak ingin memperpanjang urusan dengan mencari siapa pelaku tabrak lari yang menjadikan anaknya sebagai korban.
"Saya masih tidak percaya anak saya sudah tiada, tapi saya iklas, dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari Persikabo maupun dari si penabrak, saya yakin anak saya sudah tenang di alam sana, karena dia anak yang sangat soleh dan baik," ujarnya Marlina kepada Pakar, kemarin.
Sosok Zaenul Arifin atau yang kerap disapa Abang di keluarga dikenal anak yang baik dan tak pernah neko-neko. Anak pertama dari dua bersaudara ini sudah aktif menjadi anggota Kabomania sejak SMP. Bahkan, saking cintanya dengan Persikabo, Ia tak pernah absen menyaksikan laga Persikabo, mulai dari laga home, hingga laga uji coba yang digelar di Gelora Bung Karno saat menghadapi timnas U-23 beberapa waktu lalu.

Ibu Zaenul, Marlina mengatakan biasanya sebelum berangkat mendukung tim kesayangannya ke Stadion, kakak dari Nazwa Aliya ini selalu memberikan kabar kepadanya lewat pesan singkat.
Sebelum berangkat ke Stadion Sabtu lalu, Kabomania yang diketahui sangat mengidolakan mantan bomber Persikabo Zaenal Arief ini memang sudah memberi tahu terlebih dahulu pada adiknya. Namun, anehnya, dalam laga uji coba kemarin, Ia tak membawa hp dan kta yang biasanya selalu Ia bawa. Dalam dompetnya pun hanya tersimpan uang senilai 15 ribu Rupiah.
"Mungkin memang sudah takdirnya, biasanya Ia selalu membawa HP, tapi kemarin, dia nggak bawa hp, KTA pun ditinggal," ujar Marlina.
Sebelum meninggal, Ibu Zaenul memang sudah melihat gelagat aneh dari anaknya. Minggu-minggu kemarin, anaknya yang terkenal sangat soleh di lingkungan rumahnya kerap meminta maaf kepadanya. Ia sempat mengaku 'nyemen' dua kali tanpa sepengetahuan ibunya. Bahkan, Ia yang biasanya tak pernah minta dipeluk sang Ibu, kemarin minta dipeluk dan minta dibelikan celana berwarna putih untuk dikenakannya.
"Abang memang sudah terlihat aneh sebelum kejadian ini, minggu-minggu kemarin dia selalu minta maaf kepada saya, bahkan minta maaf dunia akhirat, kemarin Abang juga ngajak saya solat Taubat dan Solat Dhuha, terakhir dia minta dibelikan celana berwarna putih, padahal seragam dia nggak ada yang menggunakan warna putih, memang sudah takdirnya, saya iklas, semoga Abang tenang di alam sana," tukas Ibunda Zaenul sambil menahan isak.
Dalam prosesi pemakaman kemarin, puluhan Kabomania datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Zaenul Arifin. Selamat jalan Zaenul Arifin, slogan Kabomania sampai mati pantas kau sandangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar