Logo Baru Persikabo


Jumat, 17 Juni 2011

Tiga Pemain Persikabo Tolak tawaran Bermain di LPI

Bola.net - Keinginan salah satu tim kontestan Liga Primer Indonesia (LPI), Bogor Raya FC untuk memboyong tiga pemain Persikabo Kabupaten Bogor menemui halangan.

Sebab, pemain yang diincar tersebut, yakni Erik Ebol, Septian Suharlan dan Donny Fahamsyah, mengaku tidak tertarik untuk bergabung.

"Saya masih ragu dengan status LPI. Sehingga, saya tidak tertarik dengan penawaran Bogor Raya," kata Erik, kepada Bola.net, Kamis (16/6).

Menurutnya, nasib LPI yang masih terkatung-katung dan belum jelas kedepannya merupakan salah satu faktor utama.

Hal senada juga diungkapkan Donny Fahamsyah yang mengaku masih memikirkan tawaran merumput bersama Laskar Kujang. "Saya akan memikirkannya kembali. Saya takut, kompetisi ini tidak berlangsung lama. Jika begitu, masa depan saya juga sulit," sambungnya.

Sementara itu CEO PT Bogor Raya, Rhendie Arindra menegaskan, semuanya diserahkan kepada ketiga punggawa Persikabo tersebut. Jika mereka tertarik, akhir Juli sudah bisa bergabung dengan Andija Jukic dan kawan-kawan.

"Jika mereka menolak, maka kami akan segera mencari penggantinya," tandas Rhendie.

Kamis, 16 Juni 2011

Persiba Bantul Lirik Ridwan Awaludin Persikabo Lepas Erik dan Encek

Kendati prestasi Persikabo terpuruk dalam kompetisi Divisi Utama musim lalu, namun bukan berarti para pemain Persikabo tidak mendapatkan perhatian dari klub-klub lain yang ada di Divisi Utama, Superliga dan Liga Primer Indonesia. Buktinya tiga penggawa lokal Persikabo, Erik Ebol, Encek Septian, Donny Fahamsyah kini tengah diminati Bogor Raya FC. Sementara itu, Ridwan Awaludin dan Dedi masuk dalam pantauan juara Divisi Utama ini yakni Persiba Bantul. 
Ketertarikan klub berjuluk Laskar Kujang ini disampaikan langsung Chief Operating Officer PT Bogor Raya FC, Rhendie Arindra yang secara tegas akan ngotot memboyong tiga pemain Persikabo tersebut. Karena ketiga pemain itu masuk dalam skema yang akan diusung oleh John Arwandi. 

"Saya juga sudah tahu kalau kualitas pemain Persikabo itu lumayan bagus. Makanya, saya dan jajaran pengurus Bogor Raya FC sudah sepakat untuk membahas rektrutmen ketiga pemain asal Bogor itu untuk bergabung dengan Bogor Raya FC. Mudah-mudahan pihak pengurus Persikabo mau memberikan ketiga pemain itu kepada kami sesuai dengan mekanisme transfer yang berlaku," ujar Rhendie Arindra . 
Menyinggung sejauh mana proses rekrutmen kepada tiga pemain Persikabo tersebut, secara tegas Rhendie yang belum lama ini berguru soal manajemen dalam pengelolaan klub sepakbola Profesional kepada Real Madrid dan Barcelona FC menegaskan, intinya jajaran manajemen PT Bogor Raya FC sudah sepakat dengan merekrut tiga pemain Persikabo tersebut.
"Kita tengah melakukan negosisai dengan Persikabo. Namun, saya akui kalau Bogor Raya FC sendiri belum mendengar mau atau tidak para pemain itu bergabung dengan kami. Kalau mereka mau ya kami beruntung. Kalau mereka tidak mau kemungkinan kami akan melakukan rekrutmen pemain hasil PERY saja,”
Menyinggung rencana dari manajemen Bogor Raya FC dan Persiba Bantul yang menginginkan para pemain Persikabo, Edison Hutahean, salah seorang pengurus Persikabo mengatakan, sah -sah saja kalau para pemain itu bergabung dengan klub diluar Persikabo. Tapi, kata Edison, mekanisme perpindahannya harus benar benar diatur secara rapi."Kami sangat bangga kalau memang ada pemain muda asal Kabupaten Bogor atau Persikabo bisa berprestasi di luar Bogor. Ini tentunya akan menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor juga," sergah Edison.

Jika Persikabo Tanpa APBD Lakukan Merger Atau Membuat Konsorsium

Pakuan Raya-Masa depan Persikabo Bogor dan sejumlah tim Flat Merah yang selama ini menete kepada APBD daerahnya akan dilanda gulung tikar. Pasalnya mulai Januari tahun 2012 mendatang, semua kontestan kompetisi Profesional bentukan PSSI sudah diharamkan menggunakan dana APBD lagi. 
Hal ini jelas akan menjadi persoalan krusial bagi Persikabo yang selama ini menjadi kebanggaan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor yang berasal dari 40 Kecamatan. Lalu apa yang akan dilaklukan para inohong Kabupaten Bogor terhadap masa depan Persikabo jika APBD sudah tidak bisa kucurkan lagi? Apakah Persikabo akan melakukan merger dengan Bogor Raya FC sebagai tim sepakbola Profesional ! 
Peliknya masa depan Persikabo Bogor jika tanpa APBD ini harus disikapi secara serius oleh pengurus, pemerhati, komponen suporter dan tokoh bola di Kabupaten Bogor.
" Seorang Ketua Umum Persikabo tidak bisa berjalan sendiri memikirkan masa depan klub ini, jika sudah tak boleh lagi menyusu kepada APBD. Pak Ketua Umum harus mulai melakukan pembicaraan serius dengan semua tokoh bola di Kabupaten Bogor. Apakah Persikabo merger dengan Bogor Raya. Lantas bagaimana aturan main soal merger tesebut. Karena walau bagaimanapun saya yakin 4 juta rakyat Kabupaten Bogor tidak akan setuju dan tidak akan rela kalau Persikabo berubah nama. Mungkin salah satunya dengan cara melakukan konsorsium atau membuat PT Persikabo Raya," ujar Ketua Bogor Sport Journalist, Asep Syahmid Pangrango kepada para wartawan. 
Syahmid menegaskan, saat ini ia belum melihat gerakan yang dilakukan Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM dalam menyiapkan masa depan Persikabo jika sudah tanpa APBD lagi. Namun, ia sangat setuju dengan gagasan RY yang akan mengoptimalkan potensi lokal yang terjaring dalam event PERY belum lama ini sebagai skuad Persikabo musim depan. "Saya usulkan kalau memang RY mau mengoptimalkan potensi lokal PERY, minimal 60 persen saja, 10 persen lagi para pemain asal Kabupaten Bogor yang memang sudah memperkuat Persikabo. 30 persen lagi para pemain luar Bogor yang diyakini punya kualitas bagus, mumpuni dan mampu mendongkrak prestasi tim Persikabo merajut prestasi tinggi," tukasnya. 
Dalam hal yang sama, Herzon Hezkia, pengamat sepakbola Bogor mengatakan, RY harus punya keberanian yang jelas dalam mempromosikan para pemain alumni PERY nanti. Karena menurutnya para pemain alumni PERY ini kualitasnya tidak beda jauh dari para pemain luar Bogor yang dikontrak Persikabo selama ini.

Selasa, 14 Juni 2011

Terkait Bogor Football Academi Real Madrid Dukung Rachmat Yasin

Pakuan Raya-Rencana Bupati Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga menjabat sebagai Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan Persikabo yang akan membuat Bogor Footbal Academi ( BFA) mendapatkan dukungan penuh dari Real Madrid Foundation. Apalagi tim berjuluk Los Galaticos yang saat ini diperkuat Cristiano Ronaldo itu termasuk sebuah tim sepakbola di dunia yang kepedulian terhadap potensi pesepakbola dibeberapa Negara berkembang. Kebetulan Indonesia termasuk Negara berkembang dan sepakbola menjadi olahraga rakyatnya. 
Pernyataan dukungan dari jajaran manajemen Real Madrid terhadap niat dari Rachmat Yasin ini disampaikan secara langsung salah satu staff manajemen Real Madrid ketika menerima kedatangan Chief Operating Officer PT Bogor Raya FC , Rhendie Arindra belum lama ini di Estadio Santiagi Bernabeu, Madrid, Spanyol.

"Saya perkenalkan nama Bupati Bogor kepada jajaran manajemen dan Staff di Real Madrid. Lalu saya tegaskan, kalau Bupati Bogor ini tengah merintis Bogor Football Academi ( BFA) yang Launchingnya akan dilakukan pada bulan September mendatang. Saya sangat terkejut ketika salah satu staff manajemen Real Madrid merespon gagasan dari RY soal pengembangan potensi sepakbola usia muda. Bahkan, mereka menyuruh saya untuk segera membuat pengajuan proposal BFA ini," ujar Rhendie Arindra dengan bangga dan kaget melihat semua staff Real Madrid sangat welcome terhadap niat Bupati Bogor tersebut. 
Lebih lanjut, kata Rhendie, ia akan segera melakukan pembahasan dari respon yang diberikan oleh Real Madrid ini kepada Bupati Bogor. Karena menurutnya, apa yang dikatakan manajemen Real Madrid terhadap niat RY itu sebagai peluang emas yang harus direalisasikan. Sebab dengan dukungan dari Real Madrid ini minimal akan ada rasa bangga dari warga sepakbola yang ada di Kabupaten Bogor. 
"Saya tidak menyangka kalau manajemen Real Madrid mau menerima dan mendukung niat Bupati Bogor terkait program pembinaan pemain muda di Bogor. Kalau memang ada waktu luang saya akan membawa RY selaku Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan Persikabo untuk melakukan kunjungan dan membahas lanjutan tentang program BFA bersama Real Madrid. RY harus mau karena ini kesempatan. Lagi pula mereka memang ada program bantuan bagi negara berkembang untuk memajukan potensi sepakbolanya. Apalagi mereka sudah tahu prolog tentang BFA ," cetus Rhendie lagi.
Sementara itu, Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor mengatakan, BFA tetap akan dilaunching pada bulan September mendatang saat pelaksanaan Haornas. Selain itu, RY juga saat ini tengah melakukan persiapan pembentukan jajaran direksi dan komposisi manajemen dari BFA tersebut. Pasalnya, RY menginginkan BFA ini dijalankan secara professional dengan manajemen yang sehat dan tidak tergantung dari APBD. Makanya, ketika ia menerima laporan tentang respon positif dari Real Madrid, RY langsung mengontak Rhendie untuk melakukan pembahasan secara lanjut tentang BFA ini menjadi salah satu elemen yang akan dibantu oleh Real Madrid Foundation.
"Mungkin seluruh masyarakat bola di Kabupaten Bogor akan merasa bangga jika BFA ini benar benar akan berada dalam pengawasan manajemen dan direktur pengembangan sepakbola di negara berkembang yang memang masuk dalam jajaran manajemen Real Madrid. Saya ucapkan terimakasih banyak kepada saudara Rhendie yang telah membuka prolog tentang BFA kepada manajemen Real Madrid," ujarnya bangga.

Tim Suratin Tetap Fokus Berlatih

Pakuan Raya-Kendati pelaksanaan kompetisi Suratin atau Liga Remaja U-18 tahun masih menunggu hasil Kongres PSSI, namun jajaran pelatih Persikabo U-18 tahun tetap tidak terpengaruh dengan suasana di level atas PSSI. Karena saat ini Sairan dkk tetap menjalankan tugasnya menukangi para pemain U-18 tahun Persikabo. 
"Kita sama sekali tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi PSSI. Karena tugas kita hanya melatih dan melatih. Apalagi, kita dibebankan untuk meraih juara Jawa Barat. Kita memang berharap PSSI segera mengeluarkan jadwal resmi tentang Liga Remaja U-18 tahun. Karena Liga Remaja tidak terlalu berpengaruh kepada peta " Politik" Kongres PSSI," ujar Sairan kepada Pakar dengan nada tegas.
Sairan menambahkan, sebenarnya persiapan yang dilakukan Persikabo U-18 tahun ini sudah berjalan tiga bulan lebih. Bahkan, tim yang dimanajeri Ridwan Ardiwinata ini sudah melakukan beberapa kali uji coba dengan tim-tim yang ada di Priangan Timur dan hasilnya lumayan bagus. 

"Persiapan yang lama sebenarnya ada bagus dan minusnya. Karena kalau terlalu lama akan membuat kejenuhan para pemain. Kita berharap dalam beberapa minggu kedepan sudah ada kejelasan dari PSSI tentang jadwal Liga Remaja ini," tegasnya. 
Sementara itu, Direktur Teknik Tim Persikabo U-18 tahun, Dudung Abdulah mengatakan, ia sangat setuju dengan apa yang dikatakan Sairan terkait molornya persiapan Liga Remaja tahun ini. 
"Harusnya seluruh Pengda PSSI se Indonesia harus bisa berbicara atau mengusulkan agar Liga Remaja atau Suratin ini tetap bergulir dan jangan sampai menunggu Ketua Umum PSSI terpilih. Minimal event ini bisa dilaksanakan tiap Pengda dulu. Kalau tingkat nasional baru boleh dari menunggu hasil Kongres PSSI,"ungkap Dudung Abdulah dengan tegas.
Selanjutnya, kata Dudung, ia optimis para pemain Persikabo U-18 tahun ini akan menjadi favorit kuat untuk menyabet juara Zona Jawa Barat. Karena materi Tim U-18 tahun Persikabo ini mayoritas banyak para pemain yang musim lalu masuk babak empat besar. " Saya optimis Persikabo U-18 tahun akan lolos menjadi wakil dari Jawa Barat. Sebab persiapan yang dilakukan tim ini sudah sangat lama dan berjalan dengan baik," imbuhnya lagi. 
Dilain pihak, asisten Persikabo U-18 tahun, Yudi Agus Soleh yang ikut dalam rapat Pengda PSSI Jawa Barat akhir pekan lalu mengatakan, event Suratin tingkat Jawa Barat tahun ini kemungkinan besar akan dilakukan sebelum Kongres PSSI bulan Juli mendatang.
"Kita sudah melakukan rapat dengan 22 Pengcab PSSI se Jawa Barat yang mendesak agar Pengprop PSSI Jawa Barat segera melakukan babak penyisihan Zona Jawa Barat. Semua Pengcab PSSI Kabupaten/Kota se Jawa Barat sudah setuju soal ini," ujar Yudi Agus Soleh. 

Senin, 13 Juni 2011

Hari Ini Gaji Pemain Dibayar

Radar Bogor-Setelah tiga bulan menunggak, manajemen Persikabo rencananya akan membayar gaji pemain selama dua bulan, hari ini. Sedangkan sisanya segera menyusul.
Bendahara PSSI Kabupaten Bogor, Wildan, mengatakan, batas pembayaran gaji sudah sesuai yang dijadwalkan PSSI. “Sebenarnya sejak seminggu kemarin, uangnya sudah ada, hanya belum cair. Kan semua ada prosedurnya, tapi yang pasti besok (hari ini, red) semua pemain bakal menerima gaji,” jelasnya kepada Radar Bogor.
Wildan mengatakan, keterlambatan gaji adalah sesuatu yang Hari Ini Gaji Pemain Dibayar RUMPIN- Ibarat perayaan kemenangan Barcelona yang sangat meriah karena sukses meraih gelar Piala Champions Eropa untuk keempat kalinya, juara Piala Emas Rachmat Yawajar di kancah sepakbola nasional.
Bahkan, tim besar sekelas Arema dan Persib pun pernah mengalami hal serupa.
Hal senda diungkapkan Sekretaris Umum Persikabo, Didi Kurnia. Menurut dia, keterlambatan pembayaran gaji pemain baru pertama kali terjadi di tubuh Laskar Pajajaran, namun jangka waktunya tidak lama.
“Ini baru pertama kali, tapi jangka waktunya tidak sampai enam bulan atau lebih, yang penting dibayar, pemain tak perlu takut. Coba bayangkan dengan Persiraja yang sampai delapan bulan,” ujarnya.

Kamis, 09 Juni 2011

Obsesi Masuk Persikabo

Pakuan Raya-Perhelatan turnamen Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) III memang telah usai. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan panitia pelaksana, terutama menindaklanjuti hasil penjaringan tim pemandu bakat yang berhasil mengumpulkan 78 nama pemain. Sesuai dengan program PSSI Kabupaten Bogor yang ingin menjaring pesepakbola handal lewat ajang PERY, nantinya ke 78 nama pemain PERY ini akan mendapatkan pembinaan khusus oleh PSSI yang akan dipersiapkan baik di ajang Porda Jabar maupun untuk mengisi skuad Persikabo. Bagi para pemain PERY, kabar tersebut tentu adalah kabar yang menggembirakan, dan hal itu yang menjadi salah satu tujuan mereka ikut serta dalam turnamen PERY ini. Seperti yang disampaikan oleh Dedi Irwansyah, salah satu pemain PERY asal Rumpin yang masuk bidikan tim pemandu bakat. Ia senang, jika nantinya program pembinaan tersebut benar-benar terealisasi, apalagi jika dirinya diberi kesempatan untuk bisa bergabung bersama skuad Persikabo.

"Saya bersyukur sekali nama saya bisa masuk bidikan tim pemandu bakat, itu artinya usaha saya selama ini juga tidak sia-sia, mudah-mudahan kelanjutan dari program ini yang menyatakan akan ada pembinaan lebih lanjut kepada kami untuk diproyeksikan ke Porda maupun seleksi Persikabo bisa terealisasi, karena menjadi pemain sepakbola yang membela kabupaten Bogor adalah impian saya," ungkap Dedi kepada Pakar, kemarin. 
Hal senada juga diungkapkan salah satu pemain Ciampea, Irvan Firdaus. Sebagai salah satu pemain asal Ciampea yang berhasil menjadi bidikan tim pemandu bakat, adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya. Ia berharap hal tersebut, adalah awal perjalanan karirnya di dunia sepakbola khususnya di klub-klub besar sekelas Persikabo. "Mudah-mudahan ini adalah awal kesuksesan saya di dunia sepakbola, karena cita-cita saya dari dulu bisa bermain di klub-klub besar, seperti Persikabo," ujarnya.

Tim Persikabo U-15 Langsung Masuk BFA

Pakuan Raya-Kendati tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor gagal membawa gelar juara di ajang turnamen Manchester United Preimer Cup tingkat regional, tak menyurutkan niat Bupati Rachmat Yasin yang juga Ketua Umum Persikabo untuk segera mendirikan Bogor Football Academy. Sepulang Tim Persikabo U-15 dari Tailand, RY juga langsung menitahkan kepada seluruh jajarannya untuk segera mempersiapkan keperluan berdirinya BFA di Kabupaten Bogor. 
"Bogor Football Academy ini harus benar-benar harus benar-benar terealisasi, makanya saya minta kepada para pengurus PSSI, maupun jajaran lainnya untuk bisa mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pendirian BFA ini, paling tidak setelah tim MU Indonesia pulang ke Bogor kita sudah mulai mempersiapkan segalanya," ujar RY.

RY menambahkan, agar siswa pertama BFA yang notabenenya tim Persikabo U-15 lebih fokus dalam pendidikannya di BFA, RY juga menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Pemuda dan Olahraga bisa memindahkan sekolah mereka di dalam satu kawasan Kabupaten Bogor. Tak hanya itu, nantinya para siswa BFA ini juga bakal menjalani training camp di mess yang akan dipersiapkan untuk mereka.
"Siswa pertama BFA nanti adalah para tim Persikabo U-15, jika sudah menjadi siswa BFA , saya minta sekolah mereka bisa dijadikan satu tempat, supaya lebih fokus, mereka juga akan menjalani training camp, dan boleh pulang ke rumah kalau mendapat instruksi dari pelatih, dengan begitu mereka akan lebih fokus menerima ilmu yang akan diberikan di BFA nantinya," bebernya. 
Lebih lanjut, Ia menegaskan BFA untuk sementara ini akan dipusatkan di Stadion Persikabo Cibinong, dan jika BFA sudah berhasil mencetak pesepakbola handal di Kabupaten Bogor, Ia juga berencana membuka sebuah sekolah sepakbola bertaraf nasional seperti Indonesian Football Academy.

Lewat Adu Penalti Persikabo U-15 Kalah Terhormat

Pakuan Raya-Ambisi Persikabo U-15 tahun melaju ke Final MUPC tingkat Asia Tenggara tahun 2011 di Chonburi, Thailand akhirnya gagal tergapai. Setelah dalam pertandingan semifinal kemarin, Azis Nurdin dkk kalah terhormat 5-6 dari Singapura lewat tendangan adu penalti, setelah dalam 2 x10 menit mampu menahan imbang Singapura dengan skor 1-1. Kendati gagal mewujudkan mimpi ke Old Traford para pemain Persikabo U-15 tahun tetap patut diacungi jempol. Mereka mampu menunjukan penampilan terbaiknya selama pelaksanaan MUPC tingkat Asia Tenggara.
"Semua pemain sudah berjuang secara maksimal. Kami mohon maaf kepada semua masyarakat Kabupaten Bogor dan masyarakat Indonesia, tidak bisa memberikan yang terbaik.
Namun, kami bangga kepada semua pemain yang tampil all out dari penyisihan hingga babak Semifinal ini," ujar General Manager Persikabo U-15, Yadi Mulyadi, AR kepada Pakar via ponselnya kemarin petang. 
Lebih lanjut, kata Yadmul, para pemain ini sehabis pulang dari Chonburi langsung akan disiapkan untuk mengikuti event Haornas tahun 2011.
"Para pemain tidak berkecil hati. Bahkan, semuanya siap bertanding lagi dalam Haornas tahun ini. Mudah mudahan para pemain ini bisa kembali menjadi yang terbaik dalam event Haornas. Kami juga merasa terimakasih kepada Bupati Bogor, Insan bola di Kabupaten Bogor dan semua orang tua pemain yang telah memberikan suport positif kepada para pemain dan tim ini," imbuh Yadi Mulyadi dengan tegas. 
Yadi berharap, apapun hasilnya yang telah diraih para pemain Persikabo U-15 tahun di Chonburi in I jangan dijadikan satu perjalanan akhir dari karir para pemain. Pasalnya, usia mereka yang masih belia dan masih punya jangka panjang untuk berkarir.
"Saya yakin ada satu atau dua orang pemain yang tergabung di tim Persikabo U-15 tahun ini bakal menjadi bintang masa depan Persikabo dan Timnas," kilahnya. Dalam hal terpisah, Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM ketika dikonfirmasi atas kegagalan Persikabo U-15 menuju Old Traford mengatakan, perjuangan para pemain sudah sangat maksimal.
"Saya tidak melihat mereka juara atau tidak, namun dari hasil beberapa pertandingan yang dilakukan Persikabo U-15 tahun selama di Chonburi, saya melihat ada satu harapan besar bagi masa depan sepakbola Persikabo atau Kabupaten Bogor. Saya tidak akan membubarkan para pemain U-15 tahun ini. Karena mereka akan langsung saya masukan dalam program Bogor Football Academi (BFA) yang akan digelar mulai September mendatang," ujar RY yang juga menjabat sebagai Bupati Bogor ini dengan penuh harap. 

Pemain Kembali Tanyakan Uang Gaji

Pakuan Raya-Lama tak memegang uang, mungkin terasa bimbang bagi para pemain Persikabo Kabupaten Bogor yang masih terikat kontrak dengan manajemen Tim Persikabo musim 2010/2011. Apalagi, para pemain mulai merasa pusing dengan urusan-urusan dalam keluarganya. Tak sedikit, para pemain Persikabo ini banyak menjadi tulang punggung bagi keluarganya. 
"Jujur saja, kita percaya kepada manajemen dan pengurus Persikabo pasti akan membayar gaji dan hak kita. Namun, kita akui juga saat ini sedang bingung memikirkan kondisi keuangan. Maklum, walaupun kita masih bujangan. Tapi kita sudah menjadi tulang punggung keluarga di rumah," ujar beberapa pemain lokal asal Kabupaten Bogor kepada Pakar via ponselnya. 
Mereka berharap, manajemen Persikabo bisa membayarkan gaji para pemain untuk dua bulan dulu. Karena para pemain mengaku bingung kalau satu bulan dulu. Sebab mereka ada yang sibuk biayai adik-adiknya untuk sekolah.

"Maaf kami sebenarnya bukannya rewel masalah ini. Namun, karena kondisi kami yang memang terdesak dengan kebutuhan. Apalagi gaji kami tidak sebesar dengan para pemain asing atau pemain bintang. Hingga wajarlah kalau kami tidak bisa menabung," beber mereka lagi. 
Sementara itu, bendahara Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Wildan mengatakan, mudah-mudahan gaji para pemain bisa keluar dalam waktu dekat ini. Karena ia sendiri sudah menerima pengajuan dari bendahara tim Persikabo, Sonny Dirgantara.
"Pihak manajemen memang mengajukan untuk gaji ini sebesar 2 bulan dulu. Namun, berapa yang akan direalisasikannya tentunya harus melihat dengan kondisi keuangan yang ada di Persikabo," ujar Wildan kepada Pakar kemarin petang. 
Hal yang sama, dikatakan H. Rudi Ferdian, Direktur Keuangan Persikabo yang mengatakan, para pemain Persikabo tidak perlu cemas dengan masalah gaji. Sebab selama ini Persikabo tidak pernah bermasalah dalam masalah gaji.
"Kalau dibilang telat, saya pikir belum seberapa. Karena masih hitungan satu bulan saja. Coba bayangkan dengan beberapa tim lain yang ada sampai 7 atau 8 bulan. Jadi saya tegaskan para pemain tidak perlu khawatir soal masalah gaji. Lagi pula bendahara tim dan Pengcab PSSI Kabupaten Bogor sedang mengupayakan agar gaji pemain minggu ini bisa turun," papar Rudi Ferdian kepada Pakar dua hari lalu di Cibinong. 
Ditempat terpisah, Sekum Persikabo, H. Didi Kurnia, SH mengatakan hal yang sama dengan apa yang diungkapkan H. Rudi Ferdian. Menurutnya, Persikabo tidak pernah bermasalah dalam hal financial terutama gaji. " Masalah keterlambatan yang ada di Persikabo bukan berarti para pengurus atau manajemen lepas tangan. Namun, sampai saat ini para pengurus dan manajemen tengah berupaya agar gaji itu bisa dikeluarkan minggu ini juga. Kan semuanya juga ada mekanisme yang harus ditempuh. Hingga para pemain harap sabar dan memakluminya," imbuh Didi Kurnia.

Selasa, 07 Juni 2011

Ligina Sportindo Bidik Alumni PERY

Gebyar pelaksanaan event Piala Emas Rachmat Yasin ( PERY) tahun ini ternyata tidak hanya diketahui oleh masyarakat bola di 40 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Namun, event sepakbola U-23 tahun antar Kecamatan tersebut dibicarakan juga dikalangan para pengurus klub sepakbola Divisi Utama Ligina ataupun Superliga. Tak heran, jika kondisi ini mengundang minat dari PT Ligina Sportindo salah satu agen pemain sepakbola berlisensi FIFA ingin memantau kualitas para pemain yang terjaring dari tim pemandu bakat PERY ke-3 tahun ini.
"Saya kaget banget ketika banyak pelatih sepakbola di Jakarta dan Jawa Timur membicarakan event PERY ini. Bahkan, banyak diantara mereka yang meminta saya untuk melihat para pemain muda asli Kabupaten Bogor itu.
Makanya, kalau memang boleh dan ada ijin saya ingin memainkan game para pemain alumni PERY tersebut. Mungkin tidak semua pemain alumni PERY tersebut akan dimasukan dalam skuad Persikabo mendatang. Untuk itu, saya ingin melihat para pemain tiap posisinya saja. Insya Allah dalam waktu dekat saya akan meminta ijin kepada pengurus Persikabo untuk melihat para pemain PERY tersebut. Minimal 2 hari saja kami ingin melihat game mereka," ungkap Dirut PT Ligina Sportindo, Edy Syahputra kepada Pakar kemarin petang di Jakarta. 
Namun demikian, kata Edy Syahputra, kendati ia ingin melihat para pemain alumni PERY itu dalam satu pertandingan, bukan berarti pihaknya akan merekrut dia secara langsung. Karena untuk masalah ini, tentunya Persikabo dulu yang akan memakai tenaga alumni PERY. 
"Kalau memang Persikabo sudah menetapkan skuad alumni PERY untuk tim musim depan, mungkin Ligina Sportindo akan mencari para pemain yang memang tidak masuk dalam pembinaan Persikabo atau Pengcab PSSI Kabupaten Bogor. Intinya saya akan ketemu dulu dengan jajaran pengurus Persikabo untuk membicarakan masalah ini," ujar Edy Syahputra lagi. 
Menyinggung adanya rencana dari PT Ligina Sportindo yang akan memantau kualitas para pemain PERY, Yudi Agus Soleh salah seorang tim pemandu bakat event PERY dan juga pengurus Persikabo menegaskan. Hal tersebut sebenarnya sangat bagus. Karena akan menjadi jembatan masa depan bagi para pemain sepakbola asal Kabupaten Bogor. " Saya bangga, kalau memang PT Ligina Sportindo merekrut para pemain alumni PERY. Namun, tentunya hal ini harus ada duduk bareng dulu dengan Persikabo. Toh tim pemandu bakat Persikabo juga mencatat ada 78 pemain yang akan di proyeksikan untuk ikut tahapan lanjutan Persikabo," kilahnya.

Suimin Diharja Menunggu Panggilan

Pakuan Raya-Kecintaan Suimin Diharja kepada Persikabo mungkin bukan isapan jempol belaka. Buktinya, pelatih Persijap Jepara tersebut saat ini masih tetap menunggu panggilan dari Bos Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM. " Abang memang sudah merasa cocok dengan situasi di Bogor dalam berbagai hal. Selain itu, abang juga sangat mencintai Cibinong dan Persikabo. Saya tahu banyak kalangan Kabomania dan juga elemen pengurus yang menginginkan saya kembali ke Persikabo. Saya katakana kapanpun saya siap menukangi Persikabo," ujar Suimin Diharja kepada Pakar tadi malam via ponselnya. 
Lebih lanjut, kata Suimin, sebenarnya Persikabo tahun ini sudah masuk ke Superliga. Akan tetapi, ia tidak mau berbicara banyak mengenai hal tersebut. Karena waktu itu, ia menukangi klub lain.
 
"Kalau memang ada keinginan dari pengurus Persikabo dan Pak RY untuk menyuruh saya balik ke Bogor, maka saya akan senang hati balik ke Cibinong dan siap memajukan prestasi Persikabo . Saya siap meningkatkan performa para pemain muda Persikabo. Kebetulan mereka sudah saya kenal sejak lama. Saya memang sempat datang ke Bogor belum lama ini. Namun, itu sebatas ada urusan STNK. Tapi, kalau saat ini ada wacana dari masyarakat bola atau penggurus Persikabo untuk memulangkan saya ke Persikabo, maka saya akan segera datang ke Cibinong," tegas Suimin . Sementara itu, Edison Hutahean mengatakan, sosok Suimin Diharja adalah pelatih ideal bagi Persikabo. Apalagi musim depan Persikabo akan lebih dominan mengoptimalkan para pemain lokal alumni Piala Emas Rachmat Yasin ( PERY) tahun ini yang dioplos dengan para pemain Persikabo yang sudah ada sebelumnya. "Gaya melatih Bang Suimin sangat cocok dengan karakter Persikabo. Jujur pengurus semua suka dengan gaya bang Suimin. Namun, ini akan tergantung dari Ketua Umum Persikabo yang akan memilih manajemen tim dan pelatih," ujar Edison Hutahean kepada Pakar dengan tegas

Lolos Semifinal MUPC Asia Tenggara Persikabo U-15 Ukir Sejarah

Pakuan Raya-Prestasi emas kembali ditorehkan anak anak Persikabo U-15 tahun yang mewakili Indonesia dalam ajang Manchester United Primer Cup ( MUPC) di Chonburi, Thailand dengan melaju kebabak Semifinal MUPC tingkat Asia Tenggara dengan mengumpulkan 7 poin. Kepastian lolosnya Azis Nurdin kebabak 4 besar ditentukan setelah mampu menumbangkan India dengan skore 2-0. Pada pertandingan sebelumnya tim besutan Yayan Mulyana ini mampu mengalahkan Malaysia 1-0, menahan imbang Singapura 0-0 dan hanya mengalami satu kali kekalahan yakni 0-2 dari tuan rumah Thailand. Dalam babak Semifinal yang akan berlangsung pagi ini, Persikabo U-15 tahun akan kembali menantang Singapura. Sementara itu pada Semifinal kedua, Thailand akan ditantang India. 
"Saya puas dengan penampilan anak-anak yang sangat penuh percaya diri. Masuk ke Semifinal bagi Persikabo U-15 adalah kebanggan tersendiri. Mudah mudahan dalam babak Semifinal nanti, anak-anak bisa tampil lebih all out. Kita juga akan mempelajari kekuatan dan kelemahan Singapura.
Kita memang hanya mampu bermain imbang pada babak penyisihan lawan Singapura. Kita akan berusaha memenangkan di Semifinal," ujar Head Coach Persikabo U-15 tahun, Yayan Mulyana kepada Pakar via ponselnya tadi malam. 
Yayan juga merasa bangga dengan penampilan Azis Nurdin dkk yang tampil agresif, ngotot dan tak mau kalah. Selain itu, para pemain juga bisa tampil lebih lepas. Hal tersebutlah yang membuat langkah Persikabo U-15 tahun melaju ke Semifinal. 
Hal yang sama juga dikatakan General Manajer Persikabo U-15 tahun, Yadi Mulyadi AR yang tampak sumringah ketika timnya memastikan tiket ke Semifinal MUPC di tingkat Asia Tenggara. " Ini merupakan kado istimewa bagi rakyat Kabupaten Bogor yang tengah merayakan HJB ke-529. Saya juga tak menyangka kalau Persikabo U-15 tahun bisa menumbangkan Malaysia dan India. Mudah-mudahan dalam babak Semifinal pagi ini, para pemain bisa tampil dengan penuh percaya diri lagi, hingga bisa lolos ke Final dan meraih tiket ke Old Traford, kandang Manchester United," ujar Yadi Mulyadi kepada Pakar, via ponselnya tadi malam. 
Lebih lanjut, tambah Yadi Mulyadi, dalam babak Semifinal nanti, para pemainnya akan tetap diperintahkan untuk bermain lepas dan tidak perlu takut melawan Singapura " Kami dari manajemen dan official tim Persikabo U-15 tahun minta doa dan dukungannya supaya Persikabo U-15 tahun bisa memenangkan babak Semifinal dan bisa jadi juara pula. Impian saya dan masyarakat Kabupaten Bogor adalah Persikabo U-15 tahun bisa tampil di kandang MU," ujar Yadi lagi. 
Sementara itu, Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang juga merangkap sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor mengatakan, ia merasa gembira ketika mendengar kabar kalau tim Persikabo U-15 tahun yang mewakili RI dalam babak regional MUPC Asia Tenggara di Chonburi, Thailand mengatakan, apa yang telah dilakukan dan diraih para pemain muda Persikabo itu tak lain adalah bentuk satu perjuangan nyata generasi muda Indonesia yang ingin kembali mengibarkan panji panji kebesaran sepakbola Indonesia.
"Sebagai Bupati Bogor saya bangga dan terharu mendengar kabar kalau tim Persikabo U-15 tahun ini bisa lolos ke Semifinal MUPC. Saya berharap dalam babak Semifinal pagi ini, para pemain bisa menumbangkan Singapura. Saat ini sudah waktunya Persikabo U-15 tahun memberikan prestasi bagi bangsa dan Negara. Saya siapkan bonus besar buat para pemain Persikabo u-15 tahun kalau sampai lolos ke Old Traford," beber RY dengan sumringah.

Untuk Peserta PERY Mendatang Herzon Usulkan Batasan Usia 20 Tahun

Pakuan Raya-Perhelatan turnamen sepakbola U-23 tahun atau yang dikenal dengan label PERY ke-3 Tahun 2011 telah usai kemarin petang. Rumpin FC keluar sebagai pemenang PERY ke-3 tahun 2011. Banyak hal positif yang dipetik dari rangkaian PERY tahun ini diantaranya semua pelaksanaan pertandingan yang berjalan dengan baik. Kualitas pertandingan juga semakin bagus. Selain itu, animo masyarakat dari 420 desa di 40 Kecamatan se Kabupaten Bogor sangat tinggi. Tak heran, jika saat ini event Piala Emas Rachmat Yasin mulai dihapal kalangan anak kecil, ABG . orang dewasa, ibu-ibu, bapak -bapak hingga kakek-nenek.
"Event PERY tahun ini memang telah banyak mengalami peningkatan yangb bagus. Mutu pertandingan juga bagus. Selain itu, banyak potensi pemain yang bisa diproyeksikan untuk masuk dalam skuad Persikabo mendatang ataupun tim Porda Kabupaten Bogor tahun 2014 di Kabupaten Bekasi," ujar Herzon Hezkia, pengamat sepakbola Kabupaten Bogor asal Kecamatan Cibinong kepada para wartawan. 

Herzon mengusulkan agar kedepannya pemain yang tampil dalam ajang PERY ini, usia maksimalnya hanya 20 tahun. Karena ini akan berkaitan dengan skuad Porda Kabupaten Bogor mendatang. 
"Idealnya usia 18-20 tahun lah batasan peserta PERY mendatang. Karena dengan usia seperti itu, akan banyak langkah yang diraih atau dilakukan Persikabo untuk memanfaatkan potensi para pemain yang tersaring dari event PERY tersebut. Saya akan usulkan semua ini kepada pengurus Persikabo," jelas Herzon lagi 
Dalam hal yang sama, Herzon juga mengakui sangat setuju dengan rencana Ketua Umum Persikabo Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin,MM yang akan lebih mengoptimalkan potensi para pemain lokal dari hasil PERY untuk memenuhi skuad Persikabo musim mendatang. " Kenapa baru sekarang Ketua Umum merencanakan hal ini. Karena saya optimis kualitas para pemain Persikabo ini sebenarnya tidak kalah bagus dari para pemain luar Bogor. Kita bisa meniru apa yang dilakukan Persiraja dan PSAP Sigli yang lebih mempercayai putra-putra daerahnya dalam skuad tim mereka pada kancah Ligina Divisi Utama. Para pemain lokal akan punya motivasi yang lebih tinggi ketimbang para pemain dari luar Bogor," tegasnya. 
Sementara itu, Juman Pelupessy dari SSB Cibinong Raya mengatakan, ia sangat setuju dengan gagasan dari Herzon Hezkia tentang batasan usia maksimal 20 tahun untuk peserta PERY mendatang. Karena tambahnya, kalau usia pemain 23 tahun ini akan sulit untuk diarahkan masuk ke skuad Porda Kabupaten Bogor ataupun tim Persikabo senior.
"Usia 18-20 tahun memang usia yang ideal untuk dikembangkan. Sementara Usia 23 tahun adalah usia emas yang harus sudah meretas prestasi. Mau dibawa kemana event PERY kalau usianya 23 tahun," ujar Juman Pelupessy kepada Pakar belum lama ini. 
Selain itu, Juman juga berharap, Persikabo untuk lebih berkomitmen dalam memakai produk -produk pembinaannya sendiri. Karena tambahnya, pesepakbola di Kabupaten Bogor ini tidak kalah kualitasnya dari para pesepakbola dari luar Bogor.

Pandji Sang Pahlawan

Pakuan Raya-Semua masyarakat di Kecamatan Rumpin saat ini tengah bergembira dengan keberhasilan tim sepakbolanya menyabet gelar juara pertama turnamen sepakbola Piala Emas Rachmat Yasin ( PERY) ke-3 tahun 2011 setelah menumbangkan Cileungsi dengan skore 3-2. Keberhasilan Rumpin FC meraih gelar PERY tahun ini secara tidak langsung mencatatkan Kecamatan Rumpin dalam buku sejarah sepakbola Kabupaten Bogor sebagai tim yang sudah dua kali meraih gelar juara turnamen sepakbola U-23 tahun antar Kecamatan se Kabupaten Bogor tersebut. Namun, ada sosok penting dibalik sejarah yang telah dicatat tim sepakbola Rumpin FC.
Sosok pemain dan pelatih mungkin sudah pasti, karena mereka lah yang bertanding di lapangan.
Akan tetapi ada sosok fenomenal dibalik sejarah yang telah diukir Kecamatan Rumpin dalam kancah sepakbola Kabupaten Bogor dan nasional yakni sosok Pandji Ksatriadi, orang nomor satu di Kecamatan Rumpin ini boleh dikatakan sutradara keberhasilan Rumpin mencetak sejarah.
"Semua pemain, pelatib dan suporter memang ikut andil dalam keberhasilan Rumpin FC dalam meraih PERY untuk yang kedua kalinya. Namun, peran dan kepedulian yang dilakukan Pak Panjdi Ksatriadi lah yang membawa Rumpin seperti sekarang ini. " ujar Didi Furkon, tokoh masyarakat Kecamatan Rumpin kepada Pakar kemarin petang . 
Didi menambahkan, Pak Pandji selaku Camat tak pernah berjiwa birokrat. Ia membaur dengan semua elemen masyarakat Rumpin. Ia tak pernah mengeluh dalam hal apapun. Bahkan, untuk event PERY kali ini juga berapa banyak uang pribadi beliau yang keluarkan. "Kami bangga punya Camat seperti Pak Panjdi. Hingga tak sakah, kalau saat ini banyak masyarakat Rumpin yang mengatakan "Pandji Sang Pahlawan" tegas Didi lagi.
Sementara itu, Suhendra salah seorang Ketua Paguyuban Kepala Desa se Kecamatan Rumpin mengatakan, sosok Camat Rumpin kali ini sangat luar biasa. Karena tak hanya urusan bidang pemerintahan saja ia tunjukan kepada masyarakat Rumpin. Karena dalam hal hal sosial dan keolahragaan juga beliau mau peduli dan siap tampil didepan. Termasuk dalam penanggulangan masalah dana.
"Kami merasa bangga dengan sosok beliau. Kami berharap beliau lebih lama tinggal di wilayah kami. Rumpin membutuhkan figur seperti Pak Pandji. Semua kepala desa, RT, RW dan masyarakat Rumpin semuanya mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Pandji yang telah memberikan prestasi dan prestise kepada seluruh masyarakat Rumpin, khususnya dalam bidang sepakbola," ujar Suhendra dengan tegas.

RY Pantau Perjuangan Azis Nurdin dkk

Pakuan Raya-Perjuangan para pemain Persikabo U-15 tahun untuk menggapai mimpi main di Old Traford memang sangat berat. Karena dalam babak regional MUPC di Chonburi, Thailand yang sudah digelar sejak kemarin petang, para pemain Persikabo U-15 tahun berada di Grup berat yakni satu grup dengan Thailand, Malaysia, India, dan Singapura.
Setelah berhasil menjadi juara nasional dalam liga Manchester United Cup, tim asuhan Yayan Mulyana ini berhak mewakili Indonesia bertandang ke Negeri Gajah, Thailand dalam rangka laga lanjutan MU-Cup tingkat regional Asia mulai 7-9 Juni 2011 ini.
"Kita semua tak menyangka bisa mewakili Indonesia dalam kejuaraan ini, namun kita harus punya tekad kuat untuk bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia dan untuk Kabupaten Bogor tentunya, hal tersebut yang selalu kita tanamkan kepada anak-anak semua," ucap Manajer tim U-15 Persikabo, Yadi Mulyadi yang saat ini tengah berada di Chonburi, Thailand kepada Pakar tadi malam via ponselnya.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Bupati Bogor, Rachmat Yasin yang juga menjabat sebagai Ketum Persikabo ini terus memantau hasil pertandingan atau perkembangan para pemain Persikabo U-15 tahun yang tengah berada di Chonburi dalam event MUPC . RY berharap, semua pemain U-15 Persikabo ini bisa tampil percaya diri pada semua pertandingan.
"Mereka adalah yang terbaik, di kancah nasional, mereka harus siap jadi juara di tingkat internasional, jangan pernah mengubah apa yang sudah ada, kalian ini adalah satu tim. Saya berharap selama di Thailand mereka bermain dalam satu kesatuan tim yang utuh. Karena persepakbola bukan permainan perorangan," ujar RY kepada Pakar disela-sela pertandingan final PERY ke-3 tahun 2011 di Stadion Persikabo, Cibinong. RY mengakui, kalau dirinya terus melakukan kontak kepada manajer dan official Persikabo U-15 tahun di Thailand.

Balas Dendam Tahun Depan

Pakuan raya-Kendati gagal mewujudkan impian mereka untuk bisa menyandang gelar juara dalam turnamen U-23 Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) III/2011, namun tim PERY kecamatan Cileungsi mengaku tak begitu berkecil hati. Menurut asisten pelatih tim Cileungsi, Anang Aripin, dengan berhasil membawa Cileungsi ke babak final untuk pertama kalinya di ajang PERY ini adalah suatu kebanggan yang tak terkira. 
"Kecewa memang, namun kita tetap bersyukur paling tidak kita sudah memberikan hasil yang terbaik bagi untuk masyarakat Cileungsi sehingga tahun ini kita bisa sampai babak final, sebenarnya kalau dilihat dari permainan, anak-anak sudah bermain cukup bagus, hanya mereka tidak dapat memanfaatkan peluang dengan baik," ungkap Anang saat dijumpai Pakar usai menerima penghargaan dari Bupati Bogor, Rachmat Yasin, kemarin. 
Hasil runner up di PERY tahun ini, menurut pria yang juga menjadi pelatih di SSB Gelora Putra itu akan menjadi bahan motivasi dan evaluasi tim PERY Cileungsi untuk bisa kembali meraih gelar juara di PERY tahun depan. Selain menjadi runner up, kesedihan tim Cileungsi juga sedikit terobati karena empat pemainnya berhasil lolos masuk daftar bidikan tim pemandu bakat PERY yang rencananya akan mendapatkan pengawasan PSSI Kabupaten Bogor untuk dipersiapkan dalam Porda Jabar 2014 atau seleksi Persikabo musim 2011

Senin, 06 Juni 2011

Alumni PERY Otomatis Masuk Persikabo

Apresiasi besar kini telah diberikan jajaranh pengurus Persikabo kepada para alumni turnamen Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) ke-3 tahun 2011. Karena untuk musim kompetisi mendatang, Persikabo akan lebih didominasi para pemain asli atau lokal Kabupaten Bogor yang terjaring dari Kompetisi Internal Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan Turnamen Piala Emas Rachmat Yasin ( PERY) KE-3 tahun 2011. "Potensi lokal Kabupaten Bogor tak kalah dari daerah lain. Makanya, ngapain juga kalau Persikabo banyak banyak merekrut para pemain dari luar. Saya ingin para alumni PERY ini nantinya bisa mendominasi skuad Persikabo mendatang. Apalagi musim mendatang Persikabo sudah tanpa APBD lagi. Hingga salah satu caranya adalah dengan mempromosikan para pemain lokal Kabupaten Bogor yang disaring dari berbagai kompetisi yang ada," ujar Ketua Umum Pengcab PSSI Kabupaten Bogor yang juga bos Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM kepada para wartawan kemarin petang.
Selanjutnya, kata RY, ia juga akan mengusulkan kepada PSSI pasca kongres nanti untuk menggulirkan kembali Liga Perserikatan seperti era tahun 80-an.


"Liga Perserikatan khusus para pemain yang benar benar produk lokal yang juga tidak terlalu besar gajinya. Namun, Liga Perserikatan ini tetap dikemas secara professional. Saya yakin, Liga Perserikatan juga tidak akan kalah pamor dari Liga Profesional. Bahkan, saat ini rekor penonton sejarah sepakbola masih dipegang saat era Perserikatan ketika final antara PSMS Medan vs Persib Bandung," papar RY.
Sementara itu, Edison Hutahean mengatakan, sangat setuju dengan ide dari Ketua Umum Persikabo dengan mengoptimalkan skuad Persikabo dengan putra -putra daerah yang berasal dari 40 Kecamatan se Kabupaten Bogor, salah satunya diambil dari event PERY ini.
"Saat ini sudah ada 53 pemain yang berasal dari event PERY yang bakal mengikuti saringan tahap lanjutan para pemain Persikabo musim mendatang. Para pemain ini akan dicampur dengan para pemain lokal yang sudah lebih dulu masuk Persikabo. Namun, demikian, kita tetap akan mempertahanan para pemain luar Bogor yang masih punya loyalitas tinggi kepada Persikabo dan Kabupaten Bogor," beber Edison Hutahean dengan tegas.
Lebih lanjut, kata Edison, kendati Persikabo musim depan akan lebih diwarnai pemain lokal Bogor, namun Persikabo akan menggunakan tenaga pemain asing. "Saya sudah mengatakan kepada Ketua Umum Persikabo untuk tetap menggunakan tenaga pemain asing. Akan tetapi, pemain asing yang akan tampil memperkuat Persikabo itu adalah para pemain yang punya kualitas diatas rata-rata," pungkasnya.

Lima Pesepakbola Kab Bogor Tampil di Swedia

Pakuan Raya-Sepakbola kembali menjadi kado istimewa dalam pelaksanaan Hari Jadi Bogor ( HJB) ke-529 tahun 2011, setelah 16 pemain dan 4 pelatih Persikabo-15 Tahun yang di manageri Yadi Mulyadi AR, didaulat menjadi duta RI dalam kancah turnamen sepakbola Manchester United Primer Cup (MUPC) di Chonburi, Thailand, 6-9 Juni 2011.
Kemarin petang informasi menggembirakan bagi masyarakat Bogor yang tengah merayakan susana ulang tahunnya kembali dikejutkan dengan kabar gembira yang datang dari sepakbola. Kali ini, lima pemain sepakbola U-14 Tahun asal Kabupaten Bogor, terpilih masuk Timnas Merah Putih U-14 tahun yang akan tampil dalam ajang Gothia Cup 17-24 Juli 2011 di Swedia.

Lima pemain U-14 tahun diantaranya Billy K, Ronald Bagaskara, Maulana Ibrahim ( SSB Pespex Cileungsi), Tri Iswandi ( SSB Kabomania) dan Nico (SSB Cibinong Putra). Mereka berhak tampil di Gothia Cup, Swedia didasarkan atas seleksi pemandu bakat Liga Kompas Gramedia yang digelar sejak 15 Pebruari 2011 sampai 5 Juni 2011 di Jakarta. Dalam ajang Liga Kompas Gramedia tersebut, SSB Kabomania juga keluar sebagai Juara ketiga setelah ASIOP Apacinti dan Bina Taruna.
“Kami merasa bangga atas keberhasilan para pemain sepakbola U-15 dan U-14 asal Kabupaten Bogor yang akan menjadi duta-duta bangsa dalam event sepakbola Internasional. Selain itu prestasi dari sepakbola ini secara tidak langsung telah menjadi Kado Spesial bagi rakyat Kabupaten Bogor yang tengah melaksanakan HJB ke-529 tahun ini. Juga akan memberikan apresiasi kepada lima pemain U-14 tahun yang akan tampil di Swedia 17-24 mendatang,” ujar Bupati Bogor, Drs.H. Rachmat Yasin, MM yang sekaligus tercatat sebagai Ketua Pengcab PSSI dan Persikabo Bogor kepada para wartawan kemarin petang di Cibinong.
Sementara itu, Dicky Dompas dan Imam Prasodjo selaku pembina SSB Kabomania mengatakan, keberhasilan SSB Kabomania menempati peringkat ke-3 Liga Kompas Gramedia ini merupakan peningkatan prestasi yang signifikan. Karena pada kompetisi tahun lalu, SSB Kabomania yang dimanajeri Jesni Syarbaini dan dilatih Cecep Jumhana hanya menempati peringkat ke Lima.
“Apa yang diraih SSB Kabomania ini tidak terlepas dari perhatian Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM dan Ketua Umum FKSSB Kabupaten Bogor, Drs. Yadi Mulyadi AR yang terus memberikan perhatian tinggi kepada pembinaan sepakbola Usia Dini,” ujar Dicky Dompas dengan bangga.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua FKSSB Kabupaten Bogor , Yadi Mulyadi dan Edison Hutahean salah seorang pengurus Persikabo mengatakan, terpilihnya lima pemain sepakbola U-14 tahun asal SSB Pespex, SSB Kabomania dan SSB Cibinong Putra harus mendapatkan apresiasi yang lebih dari Pemkab dan KONI Kabupaten Bogor. “ Mereka telah membawa nama harum Kabupaten Bogor. Mereka layak diberikan apresiasi yang sama dengan para pemain Persikabo U-15 tahun. Saya akan berbicara soal ini kepada Bupati Bogor,” ujar Edison Hutahean dengan tegas.

Jumat, 03 Juni 2011

Menunggu pencairan dana

Radar Bogor-Menunggaknya gaji pemain Persikabo, selama tiga sampai empat bulan, membuat beberapa legiun Laskar Pajajaran mulai teriak dan gerah. Pasalnya, janji manajemen yang bakal membayar bulan ini, belum terealisasikan sama sekali. Padahal banyak dari anggota tim merupakan tulang punggung keluarga.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) Persikabo, Didi Kurnia mengatakan, cepat atau lambat gaji Zaenal Arief dkk segera dibayar. Namun ia belum bisa memastikan kapan bisa direalisasikan.
“Yang pasti gaji akan kami bayar sebulan dulu, sedangkan dua atau tiga bulan gaji bakal dibayar bertahap. Pokoknya pasti dibayar sampai September,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.
Menurut dia, pembayaran gaji pemain tak bisa sekaligus karena masih terbentur dana. “Pemain tak perlu takut, pasti kami bayar. Duitnya sih sudah ada, tapi pencairannya belum tahu kapan,” tegas Didi.
Sementara itu, Bendahara Tim Persikabo, Sonny Dirgantara menegaskan, ia akan berusaha sekuat tenaga mengusahakan pencairan dana. Bahkan, Sonny mengusulkan kepada jajaran pengurus untuk tidak membayar bukan hanya satu, tetapi sekaligus dua bulan.
“Saya akan mengusahakan, saya tahu pemain kan butuh uang untuk kehidupannya. Saya juga tahu ada beberapa dari mereka menjadi tulang punggung keluarga. Makanya saya mengusulkan untuk dibayar selama dua bulan, supaya pemain bisa memenuhi kebutuhan mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini dana untuk pembayaran gaji pemain sudah tersedia tinggal me- nunggu pencairannya saja. “Mudah-mudah kita bisa membayar gaji dua bulan sekaligus,” pungkasnya