“Jadwal kompetisi yang ada sekarang, memang sangat mempengaruhi sekali program perioderisasi yang sudah dijadwalkan sebelumnya oleh pelatih. Hal itu membuat persiapan menjadi terganggu,” ujar mantan pelatih Persijap Jepara ini.
Ia mengaku, seharusnya masa perioderi sasi minimal dua bulan sebelum pertandingan awal dimulai, dan itu bertahap sampai program secara keseluruhan diberikan seluruhnya.
“Ini tidak, karena jadwal tidak menentu, sehingga persiapan yang sudah dilakukan diulang dari awal. Kita saja sudah merivisi empat kali program,” ungkapnya.
Alhasil, yang ada sekarang persiapan langsung ke program konkrit, dimana fisik, taktik dan skill pemain dijadikan satu. Dampaknya,m kata dia, karakteristik danagresivitas pemain tidak terbentuk hasilnya pun tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pelatih.
“Kita tidak bisa menyalahkan pemain ataupun pelatih, jika fisik pemain Persikabo menurun hanya 52 V02 max, sedangkan normalnya yakni 54. Semuanya itu butuh proses,” tegasnya.
Hal itu kata dia, kembali lagi kepada persiapan yang terburu-buru, dan program yang dijadwalkan tidak bertahap. “Tak jarang ketika dipertandingan atau latihan banyak pemain yang mengalami cidera, karena semua itu dipaksakan untuk mencapai hasil maksimal,” imbuhnya. Ia berharap di putaran kedua nanti jadwal bisa dipersiapkan dengan baik.
Source : Radar Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar