Logo Baru Persikabo


Selasa, 31 Mei 2011

Perhatikan Aset Masa Depan Bogor

Pakuan Raya-Banyaknya pesepakbola Kabupaten Bogor yang berhasil melaju ke kancah nasional maupun internasional, disebut-sebut oleh masyarakat Kabupaten Bogor sebagai tonggak kebangkitan sepakbola Bogor. Meskipun hanya usia dini, namun keberhasilan tim sepakbola junior Bogor ini merupakan asset berharga yang harus tetap di jaga.
Setidaknya hal tersebut yang diungkapkan Pelatih SSB Rumpin, Rustandie kepada Pakar, kemarin. Ia mengatakan, saat ini adalah masa keemasan pesepakbola junior Kabupaten Bogor. Terbukti dari tim U-15 Kabupaten Bogor yang berhasil mewakili Indonesia dalam ajang MU Cup, dan juga beberapa pemain yang lolos untuk mewakili Jabar dalam football Yamaha Festival.


"Jika dilihat dari prestasi pesepakbola junior kita, bisa dibilang saat ini Kabupaten Bogor berada dalam masa keemasan, lihat saja dari skuad tim U-13, U-15, dan U-18 saat ini, saya lihat tim ini diisi oleh pemain-pemain terbaik Kabupaten Bogor," ujarnya saat ditemui Pakar di sela-sela pertandingan semi final antara Rumpin vs Klapanunggal, kemarin.
Dengan asset yang dimiliki Kabupaten Bogor saat ini, Ia berharap Pemkab juga bisa serius dalam memperhatikan masa depan mereka.Ia melanjutkan, pembinaan sepakbola usia dini di Kabupaten Bogor harus terus berlanjut dan harus difasilitasi oleh Pemkab. Karena hal tersebut, bisa menjadi keuntungan bagi Kabupaten Bogor di masa yang akan datang.
"Saya yakin jika pembinaan kepada pesepakbola junior ini terus dilakukan oleh Pemkab, kedepannya tim sepak bola Kabupaten Bogor, Persikabo takkan kesulitan merekrut pemain yang berkualitas, apalagi pemainnya benar-benar berasal dari Kabupaten Bogor, yang secara langsung memiliki rasa fanatisme kedaerahan yang tinggi, selain menghemat biaya, tentu kita tak usah lagi mencari pemain bintang di luar," jelasnya

Laskar Bobar Melenggang

Pakuan Raya-Angan-angan Kecamatan Klapanunggal untuk bisa lolos ke babak final turnamen U-23 Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) III harus sirna lantaran tak dapat menandingi kekuatan sang lawan, Kecamatan Rumpin. Pada babak semi final yang diselenggarakan di Stadion Persikabo, Selasa kemarin, Kecamatan Rumpin tampil perkasa setelah berhasil menumbangkan tim PERY Kecamatan Klapanunggal dengan skor 2-0. Gol pembuka kemenangan skuad berjuluk Laskar Bogor Barat ini diciptakan pada menit ke-27 melalui sepakan keras Dian Sudiah yang gagal ditepis kiper Indrawan. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, pasukan Sumardi Arlan semakin gencar melancarkan serangan. Gempuran demi gempuran yang dilancarkan Gumarang Jaya dkk masih mampu dimentahkan barisan belakang Klapanunggal. Serangan balik pun terus dilakukan para punggawa tim Klapa Nunggal. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat semuanya sia-sia. Laskar Bogor Barat kembali menggandakan keunggulannya di menit 64, berkat aksi individu Ade Wahyudi yang berhasil membobol gawang lawan.
Hasil positif tersebut, membuat Kecamatan Rumpin yang pernah menjadi juara PERY I 2008, melenggang ke babak final. Menanggapi kemenangan itu, Headcoach Sumardi Arlan mengatakan, ini merupakan awal kebangkitan sepakbola Rumpin yang sudah lama tak menunjukkan taringnya.
"Kemenangan ini bisa mengembalikan kepercayaan kami untuk melakoni laga selanjutnya. Bisa dibilang ini awal kebangkitan sang juara," ujarnya kepada Pakar, kemarin.
Melihat jalannya pertandingan, kemarin Ia mengaku cukup puas. Sebab, para pemain bermain sesuai instruksi dengan menerapkan permainan disiplin, baik saat menyerang maupun bertahan. "Puas sekali dengan kerja keras anak-anak, mudah-mudahan impian kita untuk meraih gelar juara bisa tercapai," ungkapnya.

Panpel Tambah Personil Keamanan

Pakuan Raya-Untuk meningkatkan hal keamanan dan mengurangi terjadinya gesekan antara pendukung kesebelasan peserta babak Semifinal Turnamen Sepakbola U-23 tahun atau PERY ke-3 tahun 2011, pihak Panpel PERY akan meningkatkan keamanan di area Stadion Persikabo dan sekitar jalan yang ada di wilayah perkantoran Pemkab Bogor. Hal tersebut dikatakan Ketua Panpel PERY ke-3 tahun 2011, Hadi Mulya Asmat kepada wartawan disela-sela pertandingan Semifinal pertama PERY ke-3 , Selasa (31/5) di Stadion Persikabo Cibinong kemarin petang.
"Saya melihat antusiasme dan dukungan masyarakat kepada timnya masih dalam batas batas yang wajar. Namun, alangkah bagusnya kalau Panpel dari sekarang sudah harus melipat gandakan personil keamanan diarea Stadion Persikabo dan sekitar perkantoran. Selain itu, pihak Panpel juga akan memisahkan tempat duduk pentonton kedua kesebelasan peserta Semifinal PERY tahun ini," ungkap Hadi Mulya Asmat dengan tegas.

Hadi mengaku cukup puas dengan pelaksanaan PERY tahun ini yang berjalan cukup lancar dan sukses. Makanya, ia meminta kepada semua Panpel untuk mensukseskan ajang ini sampai Partai Puncak tanggal 6 Juni 2011 mendatang.
Sementara itu, Ketua Harian Pengcab PSSI Kabupaten Bogor, Ridwan Ardiwinata mengatakan, pelaksanaan PERY tahun ini mengalami pen ingkatan yang sangat drastis terutama dari dukungan penonton masing masing kecamatan. Bahkan, tambah Ridwan animo masyarakat untuk menyaksikan pertandingan PERY ini ternyata lebih besar ketimbang menyaksikan pertandingan Liga Primer Indonesia. " Event PERY ini akan menjadi pembuktian kalau masyarakat Kabupaten Bogor semuanya memang benar benar gila bola dan sebagai pendukung Persikabo," ujar Ridwan dengan tegas kepada Pakar.

Warga Rumpin Minta Stadion Mini

Pakuan Raya-Wilayah Kecamatan Rumpin secara geografis masuk dalam wilayah barat Kabupaten Bogor. Namun, secara akses mereka lebih dekat dengan beberapa wilayah yang ada di Propinsi Banten seperti BSD, Tanggerang dll. Tak heran, jika banyak masyarakat kecamatan Rumpin yang lebih banyak mengadu nasib ke wilayah tetangganya itu. Bahkan, kondisi ini pula terjadi pada talenta-talenta olahraga di Kecamatan Rumpin yang banyak menyebrang ke Tangerang. Seperti halnya beberapa pesepakbola muda Rumpin FC yang banyak masuk dalam skuad Persita atau Persikota yunior beberapa waktu lalu.
Akan tetapi, kondisi itu saat ini tak terjadi lagi sejak Pemkab Bogor m melalui Bupati B ogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM mulai memperhatikan talenta semua olahraga muda di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor harus masuk dalam pantauan dan pemb inaan semua cabor yang ada di KONI Kabupaten Bogor. Termasuk talenta sepakbolanya.
Tak heran, jika saat ini ada dua pemain Rumpin FC usia -15 masuk dalam skuad Persikabo U-15 tahun yang akan berangkat ke Chonburi, Thailand tanggal 6-9 Juni mendatang.
"Sebenarnya, banyak sekali talenta sepakbola di Rumpin ini. Namun, kami merasa kurang lahan atau lapangan sepakbola yang refresentatif, hingga banyak pemain kami yang memilih main di Tangerang. Bahkan, belum lama ini kami didatangi para pemain bola dan tokoh muda di Rumpin untuk mengusulkan kepada Pemkab Bogor agar bisa membangun Stadion Mini di Wilayah Kecamatan Rumpin. Saya optimis kalau ada Stadion Mini di Rumpin, maka wilayah ini akan banyak lagi menghasilkan potensi pesepakbola masa depan Persikabo atau Kabupaten Bogor," ujar Camat Rumpin, Pandji Ksatriadi.
Keinginan warga Kecamatan Rumpin untuk adanya Stadion Mini disambut positif oleh Edison Hutahean , anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bogor yang akan mendukung aspirasi warga Rumpin tersebut. " Saya akan berbicara kepada Bupati dan jajaran Komisi D DPRD Kabupaten Bogor soal masalah Stadion Mini di Rumpin. Saya pikir hal yang wajib kalau di Rumpin harus ada Stadion Mini. Karena wilayah Rumpin selama ini memang menjadi barometer sepakbola di Kabupaten Bogor," ujar Edison Hutahean dengan tegas kepada para wartawan di sela sela pertandingan Semifinal PERY ke-3/2011 kemarin petang di Stadion Persikabo.

Lolos Ke Final PERY ke-3/2011 RUMPIN MERAJUT SEJARAH

Pakuan Raya-Keberhasilan Rumpin FC atau kesebelasan Kecamatan Rumpin melaju kebabak Final Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) ke-3 tahun 2011 setelah menumbangkan Klapanunggal 2-0, secara tidak langsung Rumpin FC tengah merajut mimpi untu kedua kalinya menjuarai event sepakbola U-23 tahun antar Kecamatan se Kabupaten Bogor. Setelah dalam tahun 2007 lalu, Tim Rumpin FC mampu menjadi juara PERY ke-1.
"Selangkah lagi, Rumpin akan membuat sejarah. Sebagai tim atau Kecamatan yang dua kali meraih juara Piala Emas Rachmat Yasin. Keberhasilan Rumpin lolos ke Final PERY tahun ini juga secara tidak lan gsung sudah menjadi sejarah tersendiri. Karena baru Rumpin saja yang baru dua kali lolos ke Final. Makanya untuk menyempurnakan sejarah itu, kami berharap semua pemain tampil all out dan tidak anggap enteng lawan dalam final PERY tanggal 6 Juni nanti," ujar Camat Rumpin, Pandji Ksatriadi dengan gembira kepada Pakar seusai Tim Rumpin FC menumbangkan wakil Bogor Timur yakni Klapanunggal dalam babak semifinal yang digelar di Stadion Persikabo, Cibinong, Selasa, (31/5) kemarin petang.

Pandji menambahkan, keberhasilan Rumpin FC melaju ke babak final PERY tahun ini pada intinya tidak terlepas dari peran serta semua elem en masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Rumpin mulai dari kepala desa, para pengusaha, perusahaan, pihak kecamatan, Muspika lainnya, para alim ulama, Karang Taruna dan seluruh RT/RW yang ada di Kecamatan Rumpin selalu all out dalam memberikan dukungan kepada para pemain Rumpin FC dari babak penyisihan hingga putaran empat besar ini.
"Faktor kekompakan dan kebersamaan yang terjalin di tim Rumpin FC serta dukungan semua lapisan masyarakat inilah yang membuat Rumpin FC mampu melaju kebabak final. Bahkan, setiap Rumpin FC mau bertanding, para alim ulama atau ibu ibu pengajian yang ada di wilayah Kecamatan Rumpin selalu memberikan doa kemenangan dan keselamatan bagi Laskar Bobar julukan bagi skuad Rumpin FC ," kilah Pandji yang menggelontorkan bonus pribadi 6 juta dan 2 juta dari para kepala desa se Kecamatan Rumpin setelah timnya memastikan lolos ke partai Puncak PERY tahun ini.
Lebih lanjut, kata Pandji, ia berharap seluruh para pemain Rumpin FC tetap tidak boleh takabur dalam pertandingan final nanti.
"Kami belum tahu akan melawan mana dalam Final nanti, namun kami tetap menekankan kepada para pemain untuk bisa memenangkan pertandingan final serta membawa Trophi PERY untuk kedua kalinya ke wilayah Rumpin. Menjadi juara PERY tahun ini, ibarat Kado HJB ke-529 dari kami kepada masyarakat Rumpin semua," pungkas Pandji yang akan menyiapkan bonus besar kepada para pemainnya bila menjadi juara PERY ke-3 tahun ini.
Sementara itu, jajaran pengurus Persikabo seperti, H. Didi Kurnia, Ridwan Ardiwinata, H. Rudi Ferdian dan Edison Hutahean yang menyaksikan jalannya partai Rumpin FC vs Klapanunggal dalam semifinal PERY ke-3 men gatakan, Rumpin FC layak masuk ke Semifinal.
Karena secara kolektifitas bermain, Rumpin FC benar -benar sudah menunjukan tim yang pantas menjadi juara PERY ke-3. Namun, mereka harus tetap mempertahankan pola permainan seperti lawan Klapanunggal, jika ingin menjadi juara PERY ke-3 tahun ini.

FIFA Beri Kesempatan KN Gelar Konggres Lagi

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), akhirnya memberikan kesempatan kedua bagi Komite Normalisasi (KN) pimpinan Agum Gumelar, untuk kembali menggelar konggres kedua kalinya 30 Juni mendatang. Keputusan yang dikeluarkan induk sepak bola dunia itu, dikeluarkan setelah Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar telah bertemu dengan perwakilan FIFA, Thierry Regenass, di Zurich, Swiss kemarin Agum mengatakan kalau FIFA lewat rekomendasinya kembali memberikan kesempatan untuk menggelar Kongres untuk memilih Ketua Umum PSSI yang baru.
“Kepada Indonesia FIFA memberikan peluang untuk menyelesaikan persoalan melalui Kongres paling lambat 30 Juni. Kalau sampai 30 Juni belum juga berhasil (menyelesaikan Kongres dan memilih Ketua Umum baru), maka per 1 Juli otomatis Indonesia akan disuspend,” kata Agum.

Ini adalah kali ketiga FIFA mentolerir kegagalan Indonesia menggelar Kongres PSSI. Yang pertama pada 26 Maret di Pekanbaru. Dan kemudian yang masih hangat dalam ingatan adalah pada 20 Mei di Jakarta yang kemudian ditutup Agum setelah timbul kericuhan. “Masa iya kita sudah diberi peluang ini tapi masih juga mengesampingkannya. Kami berharap peran aktif pemerintah untuk mendukung agar Kongres nanti bisa berlangsung dengan baik,” kata Agum.
Agum datang ke Zurich bersama Plt Sekjen PSSI Joko Driyono. Agum mengatakan sepulangnya nanti ke Indonesia, ia akan melakukan dialog dengan semua kalangan sepakbola termasuk dengan George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Jumat, 27 Mei 2011

Peter Jorg Steinbrunner Kandidat Pelatih

Kendati kisruh PSSI pasca Kongres yang digelar Komite Normalisasi ( KN) bentukan FIFA mengalami deadlock dan membuat Indonesia terancam kena sanksi FIFA, namun hal itu tidak mempengaruhi jajaran pengurus teras Persikabo Bogor untuk mempersiapkan skuad Persikabo Bogor musim mendatang. Bahkan, saat ini Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM dan para pengurus teras lainnya sudah mengantongi beberapa nama kandidat pelatih Persikabo musim mendatang salah satunya Peter Jorg Steinebrunner asal Jerman yang juga pernah tercatat sebagai pemain timnas Der Panzer ini.
"Kita tidak perlu terlalu larut dengan situasi kisruh di level pusat, makanya sekarang kita mulai melihat nama nama yang layak menjadi kandidat pelatih Persikabo. Salah satu nama yang memang serius ingin melatih Persikabo adalah Peter Jorge Steinebrunner, pria asal Jerman itu mungkin yang pertama memberikan lamaran dan CV nya kepada saya untuk menukangi Persikabo musim depan," ujar Ketua Umum Persikabo, Drs. H. Rachmat Yasin, MM kepada Pakar dengan tegas

RY menambahkan, ia juga sudah membaca CV dari Peter Jorge yang memang pernah menjadi skuad Timnas Der Panzer beberapa tahun lalu. Selain itu, riwayat kepelatihan dia juga sangat bagus. Namun, RY sendiri mengakui, belum mengesahkan apakah Peter Jorge nantinya akan menjadi pelatih kepala Persikabo.
"Kita lihat saja nanti, apa keputusan FIFA terkait insiden Kongres PSSI yang gagal, kalau tidak ada sanksi, maka saya akan bergerak cepat melakukan pembentukan manajemen tim Persikabo musim depan. Kita memang tertarik untuk musim depan Persikabo sudah saatnya harus mencoba ditangani pelatih asing. Nama Peter Jorg memang masuk nominasi kuat untuk jadi pelatih Persikabo," sergah RY dengan tegas.
Sementara itu, H. Rudi Ferdian, kandidat kuat GM Persikabo mendatang mengatakan, kalau pihak Persikabo saat ini tengah mempelajari CV dan mempertimbangkan Peter Jorg untuk menjadi pelatih kepala Persikabo. " Saya sudah menerima CV Peter Jorg, namun, kami belum bisa memutuskannya dulu, karena Ketua Umum akan menunggu hasil keputusan FIFA dan pembentukan manajemen tim Persikabo musim depan," ujar Rudi Ferdian alias Rudi Bule kepada Pakar dengan tegas.

NIKE Indonesia Kunjungi Persikabo

Euforia keberhasilan Persikabo U-15 tahun yang menjadi duta Indonesia benar benar sangat terasa diseluruh elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor, terutama para pengurus dan kepala sekolah SSB se Kabupaten Bogor. Tak heran untuk memberikan apresiasi kepada tim Persikabo U-15 tahun yang akan berangkat ke Chonburi, Thailand tanggal 5-9 Juni mendatang, jajaran manajerial tim Persikabo U-15 tahun akan mengundang seluruh anggota FKSSB se Kabupaten Bogor saat pelapasan tim Persikabo U-15 menuju Thailand.
"Insya Allah tanggal 4 Juni mendatang, kita akan melakukan audiensi dan mohon doa restu dari Ketua Umum Persikabo dan Bupati Bogor di Pendopo. Kita akan mengundang semua anggota FKSSB se Kabupaten Bogor. Hal ini kami lakukan sebagai motivasi khusus kepada para pemain muda Kabupaten Bogor lainnya untuk mengikuti jejak teman temannya yang akan berangkat ke Thailand," ujar General Manajer Persikabo U-15 tahun, Yadi Mulyadi AR kepada Pakar dengan tegas.

Dalam kesempatan yang sama, Yadi Mulyadi yang juga menjabat sebagai Kabinpres KONI Kabupaten Bogor menegaskan, kemungkinan sebelum manajemen tim Persikabo U-15 tahun melakukan pertemuan dengan Bupati Bogor dan anggota serta pengurus FKSSB Kabupaten Bogor, pihaknya akan kedatangan pihak NIKE Indonesia yang akan melakukan silaturahmi dengan pengurus FKSSB, Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan juga memantau latihan terakhir para pemain Persikabo U-15.
Sementara itu, Sport Marketing Executive NIKE Indonesia, Lili Yuniarti membenarkan kalau pihaknya awal Juni nanti, akan melakukan kunjungan silaturahmi dengan jajaran pengurus FKSSB Kabupaten Bogor, Pengcab PSSI Kabupaten Bogor dan juga pengurus teras KONI dan Dispora. "Kehadiran perwakilan Nike Indonesia ke Bogor pada intinya ingin memberikan selamat kepada Persikabo U-15 tahun yang akan menjadi duta Indonesia dalam MUPC tingkat regional di Thailand dalam waktu dekat ini. Kami merasa bangga, kalau keberhasilan Persikabo U-15 tahun ini benar benar disambut antusias seluruh elemen masyarakat bola di Kabupaten Bogor dan juga oleh Bupatinya," ujar Lili Yuniarti.
Lili menambahkan, pihak NIKE Indonesia merasa bangga dengan Persikabo U-15 tahun yang menjadi juara Manchester United Primer Cup ( MUPC) tahun 2011 ini. Hal ini menandakan kalau pembinaan olahraga sepakbola di Bogor tidak kalah bagus dari daerah lainya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang dan Makasar.

Rabu, 25 Mei 2011

Meretas Mimpi ke Theater Of The Dream

Pakuan Raya-Manager Tim Persikabo U-15, Yadi Mulyadi mengaku optimis, bahwa skuad besutan Yayan Mulyana mampu berbicara banyak di tingkat regional. Bahkan meraih satu tiket menuju Old Trafford. Hal tersebut dilandasi, oleh semangat dan mental Aziz Nurdin dkk saat berlaga di Manchester United Primer Cup (MUPC) tingkat nasional. Dengan melibas tim-tim favorit seperti, Persija U-15, Persisam, Jateng, dan Bandung.
Menurut Yadi, mental Laskar Pajajaran muda sebenarnya sudah terbentuk sejak awal babak penyisihan. Bahkan ketika Aziz Nurdin dipukul oleh salah satu pemain DKI, ia (Aziz, red) sama sekali tidak membalas pukulan tersebut. "Ya dari situ kita sudah melihat, kalau mental pemain memang sudah terbentuk, dan itu adalah kunci kemenangan kita," ujarnya kepada wartawan kemarin.
Yadi mengatakan, saat berlaga di Chonburi Thailand, pasukan Yayan Mulyana diharapkan tetap menunjukan penampilan yang konsisten seperti saat penyisihan tingkat daerah dan nasional. Selain itu, Laskar Pajajaran junior juga diminta tidak menunjukan bagaimana cara bermain bola. Karena waktu pertandingan teramat singkat.

"Ya saya ingin mereka tidak menunjukan bagaimana cara bermain bola, tetapi tunjukan bagaimana cara mencetak gol lebih dahulu. Kan waktu pertandingan ini teramat singkat, jadi tak mungkin kita mementingkan permainan cantik. On fire nya tim kan saat memasuki waktu 15 menit, sedangkan pertandingan ini kan cuma 10 menit," jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketum FKSSB Kabupaten Bogor itu.
Lebih lanjut sambungnya, tim U-15 ditargetkan untuk lolos ke Old Trafford dan berlaga dengan tim dari Eropa dan Amerika. Karena itu, kemenangan di Chonburi adalah harga mati. Atas dasar itulah, Yadi meminta agar semua pemain tetap bermain fokus serta konsentrasi. "Kan kalau main di Old Trafford setidaknya sepakbola kita dihargai. Saya yakin kita bisa menjuarai seperti waktu Indonesia menjuarai AC Milan Champ. Jika pemain kita ada yang bagus juga akan disekolahi di MU Football Academy," papar dia.
Sementara itu Headcoach Yayan Mulyana menegaskan, ia tetap akan mengedepankan untuk menggembleng fisik hingga 4 Juni mendatang.

Rekrut Eduard Valuta Bogor Raya FC Lepas Bogado

Pakuan Raya-prestasi kurang memuaskan pada paruh musim kompetisi Liga Primer Indonesia ( LPI) yang diikuti Bogor Raya FC membuat manajemen dan jajaran pelatih klub LPI asal Bogor itu akan melakukan aksi sejumlah bintangnya termasuk siap melepas Diego Ivan Bogado, play maker asal Argentina. Selain itu, manajemen dan jajaran pelatih klub berjuluk Laskar Kujang ini juga akan melepas sekitar 8 pemainnya yang dianggap kurang memberikan konstribusi kepada tim berkostum hitam-hitam ini.
"Kami sudah melakukan evaluasi kepada semua pemain yang layak lepas dan layak dipertahankan. Sebenarnya sebagai klub pendatang baru, prestasi kami tidak terlalu jelek. Namun, karena kami ingin menjadikan klub ini lebih besar lagi dalam hal prestasi, maka kami akan membuang sejumlah pemain yang menurut kami dan jajaran pelatih sudah tak bisa diandalkan," ujar Chief Operating Officer PT Bogor Raya, Rhendie, Arindra kepada para wartawan kemarin petang di Bogor.

Namun, kata Rhendie, ia belum bisa membeberkan semua pemain yang akan dilepas Bogor Raya FC, karena hal ini akan ditentukan hasil rapat akhir dari usulan semua pelatih yang ada di Bogor Raya FC.
"Untuk Bogado dan Billy Quincroft sudah pasti akan kami lepas. Diego memang sudah banyak tawaran dari klub Eropa dan Liga Jepang. Sementara untuk Billy, sangat tidak cocok dengan karakter Bogor Raya FC," bebernya lagi
Dalam kesempatan yang sama, Rhendie juga menegaskan, pada putaran kedua nanti, manajemen Bogor Raya FC akan lebih banyak merekrut para pemain yang sudah punya level Timnas baik itu Timnas U-19, u-23 ataupun Senior. " Saya tertarik untuk mendatangkan Atep, Hariono dan Zulham Zamrud. Sementara untuk pengganti Billy, kemungkinan Bogor Raya FC sudah menemui kata sepakat mendatangkan Eduard Valuta, defender asal Timnas Moldova yang sebelumn ya memperkuat Persikabo," tegasnya.
Dalam hal yang sama, pelatih kepala tim berjuluk Laskar kujang, John Arwandi mengatakan, evaluasi memang tengah dilakukan manajemen dan jajaran pelatih di Bogor Raya FC. Namun, sampai saat ini Bogor Raya FC juga belum bisa mencarikan para pemain pengganti yang akan menggantikan sosok pemain terbuang.
"Semuanya akan kami serahkan kepada manajemen dan direksi PT Bogor Raya FC. Kalau soal Diego Ivan Bogado kemungkinan besar kami akan melepasnya. Namun, kami harus mencari pemain yang lebih berkualias dalam segala hal dan lebih baik dari Bogado," ujar John Arwandi.
Jhon sendiri membenarkan, kalau Bogor Raya FC memang akan kedatangan Eduard Valuta eks pemain belakang Persikabo. Bahkan, kalau tidak ada halangan, mulai hari ini Eduard Valuta sudah akan berada di Mess Bogor Raya FC. " Eduard akan berlatih dulu di Bogor Raya FC, karena ia masih masuk dalam kepemilikan Persikabo. Dikontrak atau tidaknya dia, akan sangat tergantung dari keputusan rapat direksi PT Bogor Raya FC bersama jajaran manajemen tim dan pelatih," pungkas John Arwandi.

Selasa, 24 Mei 2011

PERY Memasuki Fase Krusial

Pakuan Raya-Sebanyak 16 tim Kontestan babak 16 besar turnamen sepakbola U-23 Tahun Bupati Cup atau yang dikenal dengan label Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) sudah ancang-ancang memenangkan fase Knock Down atau sistem gugur. Bahkan, semua tim di 16 besar ini tentunya akan mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya untuk melaju kebabak 8 besar. Rencananya mulai petang nanti hingga besok babak 26 besar PERY ke-3 akan mulai digelar di empat lapangan yang ada di Kabupaten Bogor yakni Lapangan Kopasus Kemang, Lapangan Bekang Cibinong, Lapangan PHB dan Lapangan Kostrad, Sukaraja.
Menyikapi persiapan babak 6 besar Piala Emas Rachmat Yasin (PERY ) tahun ini, jajaran Panpel PERY mulai melakukan koordinasi dengan semua pihak keamanan untuk menjaga hal hal yang tidak diinginkan. Bahkan pada saat Teknikal Meeting PERY ke-3 untuk babak 16 besar, pihak Panpel menekankan kepada semua pemain, official dan supporter masing masing kecamatan untuk lebih mengedepankan sikap profesionalisme dan sportifnya dalam menyikapi hasil pertandingan.



"Kami berharap semua pemain dan jajaran official tim PERY dari 16 tim yang lolos keputaran kedua untuk bisa menjaga nilai nilai sportifitas dan objektifitas dalam melihat hasil pertandingan. Karena event PERY ini sesungguhnya hajatan bagi masyarakat bola di Kabupaten Bogor. Apalagi, dari para pemain PERY ini nantinya akan banyak pemain yang dipromosikan kepada tim Persikabo atau tim Porda Kabupaten Bogor. Karena sepanjang babak penyisihan pula, Panpel PERY menurunkan banyak tim pemandu bakat,"kilah Ketua Panpel PERY ke-3 tahun 2011, Hadi Mulya Asmat kepada Pakar tadi malam via ponselnya kepada Pakar.
Lebih lanjut, kata lelaki yang menjabat sebagai Dirut PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor ini, selama babak 16 besar hingga partai puncak nanti, pihak Panpel PERY akan melipatgandakan keamanan yang berada dilapangan ataupun luar lapangan.
"Sepakbola adalah olahraga yang penuh emosi, baik para pemain, official dan para suporternya. Makanya, kami berharap semua official yang terlibat dalam babak 16 besar ini bisa bersikap sportifitas saat dilapangan maupun diluar lapangan. Babak, 16 besar merupakan fase krusial, hingga sangat wajar jika Panpel PERY melakukan warning kepada semua official untuk menginformasikan hal hal yang berkaitan dengan menjunjung sportifitas kepada para pemain atupun suporternya masing masing," tukas Hadi Mulya Asmat lagi.

TUNGGU REALISASI DERBY

Pakuan Raya-Wacana laga derbi Bogor antara Persikabo dan Bogor Raya FC menyambut hari jadi Bogor (HJB) 529 kembali dipertanyakan oleh masyarakat Bogor. Para pecinta Bogor berharap laga tersebut bukan hanya sekadar kabar burung dan dapat direalisasikan oleh panpel HJB. Menanggapi hal tersebut, COO Bogor Raya FC, Rendie Arindra mengaku tak keberatan jika nantinya Bogor Raya mendapat tawaran untuk melakoni laga eksibisi tersebut. Menurutnya, saat ini tim berjuluk Laskar Kujang ini siap menerima tantangan dari klub manapun, asalkan tidak berbenturan dengan jadwal Laga LPI.
"Kami pada dasarnya siap saja asal tak bentrok dengan jadwal Bogor Raya, Selain tak ada unsur untuk mencari siapa pemenangnya. Kan tujuannya untuk memeriahkan HJB, bukan mencari siapa yang terkuat," ujarnya, kemarin.



Rendie mengatakan, wacana tersebut sangat baik direalisasikan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Bogor yang haus akan hiburan sepakbola.
"Ya mudah-mudahan saja, kalau hal itu terlaksana bisa merangsang minat lebih besar lagi terhadap sepakbola, dan SSB bakal diserbu peminat. Ya tapi semua itu saya kembalikan kepada pihak Persikabo, kalau mereka bersedia kita siap." tegasnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Pelatih Persikabo Maman Suryaman mengaku juga tak keberatan jika tim yang dibesutnya kemarin bisa melakoni laga bentrok Diego Bogado CS. Kendati demikian, Ia tetap menggantungkan keputusan itu pada jajaran pengurus Persikabo, karena mereka yang berhak mengeluarkan kebijakan.
"Saya kan hanya pelatih jadi tak bisa mengambil keputusan, tapi kalau pengurus bersedia. Ya saya siap saja mendampingi dan memberi instruksi Zaenal Arief cs dari luar lapangan hijau. Asal tak mengganggu tim tak masalah,"bebernya.

TINGKATKAN MOTIVASI BERTANDING

Pakuan Raya-Para pemain Persikabo U-15 tahun yang akan menjadi wakil Indonesia dalam ajang Piala Manchester United Primer Cup (MUPC) tingkat regional Asia Tenggara di Chonburi, Thailand, 5-9 Juni mendatang terus dibekali motivasi bertanding untuk tidak takut kepada tim lawan yang masih serumpun di Asean. Tak heran, saat ini semua pemain masa depan Persikabo dan Kabupaten Bogor digenjot dalam satu pemusatan latihan di Cibinong.
"Kami terus meningkatkan fisik para pemain. Kami yakin para pemain Persikabo U-15 tahun bisa tampil penuh percaya diri dalam mengikuti event MUPC di Thailand. Mudah mudahan para peman Persikabo U-15 yang akan mengenakan pakaian Timnas Merah Putih ini bisa menunujkan prestasi gemilang di tingkat regional. Hingga bisa membawa Persikabo U-15 tahun tampil diajang Old Traford,"ujar General Manajer Persikabo U-15 tahun, Yadi Mulyadi, AR kepada Pakar kemarin petang via ponselnya.



Yadi menambahkan, selain dibekali peningkatan latihan fisik selama satu pekan ini, Aziz Nurdin juga akan digembleng peningkatan mental bertanding atau daya juang. Maklum, para pemain Persikabo U-15 tahun ini mungkin baru pertama kali menjajal tim luar negeri.
"Insya Allah para pemain kita tidak akan demam panggung saat melakoni semua pertandingan tingkat regional ini,"jelasnya .
Lebih lanjut, Yadmul yang juga menjabat sebagai Binpres KONI Kabupaten Bogor ini menegaskan, kans Persikabo U-15 tahun melaju dalam pentas dunia di Old Traford sangat terbuka lebar. Asalkan semua pemain asuhan Yayan Mulyana ini bisa tampil seperti dalam ajang tingkat nasional belum lama ini di Jakarta.
Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Bogor, Drs. Dadang Irfan mengatakan, masyarakat olahraga di Kabupaten Bogor sangat mendukung kiprah Persikabo U-15 tahun yang akan tampil dalam ajang Piala MUPC di Chonburi, Thailand dalam waktu dekat. Dadang sependapat dengan apa yang diungkapkan Yadmul soal pentingnya mental bertanding yang penuh rasa percaya diri itu.
"Kunci keberhasilan Persikabo U-15 tahun dalam ajang MUPC di Thailand nanti adalah mental bertanding yang tinggi. Saya optimis kalau para pemain Persikabo U-15 tahun ini bisa menunjukan daya juang yang tinggi dan penuh percaya diri, maka Persikabo U-15 tahun akan bisa ambil bagian dalam ajang MUPC tingkat dunia di Old Traford,"ujar Dadang Irfan dengan tegas kepada Pakar kemarin petang diruang kerjanya.
Ditempat terpisah, Ketua Umum KONI Kabupaten Bogor, H. Albert Pribadie, SE mengatakan, tampilnya Persikabo U-15 tahun dalam ajang MUPC tingkat regional di Chonburi, Thailand ini menandakan keberhasilan pembinaan olahraga khususnya sepakbola di Kabupaten Bogor. Albert berharap, keberhasilan yang diraih Persikabo U-15 tahun ini menjadi momentum kebangkitan dunia olahraga di Kabupaten Bogor. Bahkan, apa yang diraih Persikabo U-15 tahun ini harus menjadi catatan khusus bagi para pemain masa depan Kabupaten Bogor.
"Persikabo U-15 tahun ini akan membawa nama baik Kabupaten Bogor dan juga Indonesia. Saya inginkan semua pemain muda di Kabupaten Bogor bisa meniru apa yang telah diraih tim Persikabo U-15 tahun ini. Kami dari KONI Kabupaten Bogor siap memberikan bonus kepada para pemain Persikabo U-15 jika lolos dari fase regional Asia Tenggara,"pungkas Albert.

Tim Suratin U-18 Tetap Fokus Berlatih

Pakuan Raya-Kendati nasib dunia sepakbola Indonesia masih belum jelas pasca kegagalan Kongres PSSI belum lama ini, namun hal tersebut rupanya tidak mempengaruhi persiapan latihan Tim Suratin U-18 tahun besutan Sairan yang akan memasuki babak Zona Jabar dalam waktu dekat ini.
"Kita tetap melakukan latihan sesuai program yang telah kita tetapkan. Bahkan, kita juga sudah membuat program atau agenda yang khusus untuk Tim Suratin ini. Buat apa kita ikut memikirkan situasi dilevel nasional. Lebih baik kita fokus pada semua tahapan latihan yang telah kita rancang selama ini,"ujar pelatih kepala tim Suratin U-18 Persikabo, Sairan kepada Pakar kemarin petang.



Lebih lanjut, Sairan juga menginginkan semua pemain Suratin U-18 ini tetap harus punya daya juang tinggi, kendati selama ini selalu memenangkan pertandingan uji coba yang dilakukan.
"Pertandingan uji coba memang akan menjadi barometer bagi kekuatan para pemain kita. Namun, kemenangan dalam uji coba itu tak akan punya arti apa apa, jika dalam pertandinan resminya kurang menunjukan penampilan atau prestasi gemilang. Saya menginginkan semua hasil uji coba selama ini jangan dijadikan satu kepuasaan dulu. Karena saya masih melihat banyak hal yang harus dibenahi oleh Persikabo U-18 tahun ini,"ujar Saeran.
Hal yang sama juga diutarakan, General Manajer Tim Suratin U-18, Ridwan Ardiwinata yang menginginkan semua pemain Suratin Persikabo ini bisa terus menunjukan motivasi latihan yang tinggi, hingga mereka bisa mengikuti jejak internasional yang telah diraih Persikabo U-15 tahun. Ridwan juga setuju dengan apa yang dikatakan Sairan kalau hasil uji coba yang dilakukan Tim Suratin selama ini jangan dijadikan patokan keberhasilan atau sudah bagus.

Senin, 23 Mei 2011

"Persiapan Persikabo U-15 Tidak Terpengaruh Kisruh PSSI"

Pakuan Raya-Ditengah-tengah karut-marutnya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Skuad Persikabo U-15 yang mewakili Indonesia di Chonburi Thailand 5 sampai 9 Juni mendatang melakukan berbagai persiapan jelang berlaga di Manchester United Primer Cup (MUPC) 2011 tingkat Asia Tenggara.
Headcoach Yayan Mulyana mengatakan, dengan waktu pertandingan yang hanya 2x10 menit, tidak mungkin rasanya mengandalkan teknik permainan. Tetapi lebih kepada kecepatan bermain, karena itu Aziz Nurdin dkk membutuhkan stamina ekstra.
"Sangat tidak mungkin kalau mengandalkan teknik saja, tapi bukan berarti saya tidak memberi materi teknik. Tapi saya lebih menekankan kepada fisik, supaya mereka (pemain, red) bisa bermain cepat dan kolektifitas tim," ujarnya kepada para wartawan kemarin petang di Cibinong.
Yayan menambahkan, jika hanya mengandalkan teknik, Laskar Pajajaran muda takkan bisa mencuri gol terlebih dahulu dan itu bakal berakibat fatal bagi mental tim jika kebobolan lebih dulu. "Kan bisa bahaya kalau kita sampai kebobolan duluan, mental bisa ambruk. Kalau sudah begitu permainan sulit berkembang," tegas dia.
Lebih lanjut kata Yayan, kekuatan stamina dan fisik sangat dibutuhkan oleh tim. Mengingat lawan seperti, Thailand, Singapura, Vietnam dan Malaysia memiliki skill permainan yang apik. Kemudian ditunjang dengan postur tubuh yang mumpuni, sehingga tidak mungkin rasanya kalau skuad hanya mengandalkan skill semata. "Tidak mungkin kalau kita mengandalkan kemampuan individu saja, soalnya fisik mereka juga bagus. Jadi kita harus kuatkan stamina, dan keempat negara itu patut diwaspadai," ungkapnya.


Kendati Indonesia tengah menunggu putusan FIFA atas sanksi yang akan dijatuhkan terkait kericuhan kongres PSSI. Yayan mengatakan, apapun keputusan FIFA kelak takkan mempengaruhi tim yang diarsitekinya berlaga di Negeri Gajah Putih itu. Karena, Aziz Nurdin dkk mengikuti turnamen internal klub Manchester United. "Itu takkan mempengaruhi kami, sebab kami kan berlaga di kejuaraan internal, walau bersifat internasional," singkat Yayan.
Sementara itu, General Manajer Persikabo U-15 tahun, Yadi Mulyadi AR yang melakukan pertemuan dengan Lily Yuniarti, Sport Marketing Executive Nike, di Jakarta kemarin petang mengatakan, tim akan berangkat menuju Thailand senin 6 juni, sorenya langsung mencoba lapangan dengan sejenis rumput sintetis bukan rumput alam, malamnya screening dan drawing, main tanggal 7-8, kembali ke tanah air pada kamis 9 Juni Pukul 10.00 pagi waktu Bangkok.
'Saya sempat bertanya hal komndisi PSSI dia berharap tidak kena sanksi dan apapun keputusan FIFA, tim tetap berangkat ke Thailand dan jika menjuarai bulan agustus berangkat ke old Trafford inggris," ujar Yadi Mulyadi dengan tegas.

"hindari mental TARKAM"

Pakuan Raya-Bersinarnya prestasi Tim MU U-15 membuat dunia sepakbola Kabupaten Bogor menjadi bergairah kembali. Kekecewaan masyarakat atas gagalnya Persikabo seketika terobati dengan adanya tunas muda yang menjanjikan itu. Ketua Umum Persikabo, Rachmat Yasin bahkan menjanjikan jenjang pembinaan yang lebih intensif agar potensi daerah itu tidak hilang nantinya saat usia emas di sepakbola senior.
"Kalian sudah menjadi pesepakbola nasional, jadi kalian juga harus bersikap profesional. Harus rajin latihan dan konsentrasi pada tujuan utama saat merumput. Kurangi bermain, demi masa depan yang lebih cerah. Karena kalian sudah menjadi pesepakbola nasional, jadi kalian juga harus berlatih dengan sarana yang sudah memenuhi standar nasional pula, baik dari segi lapangan hingga perlengkapan," ujar Bupati Bogor itu di hadapan skuad MU.
Ia juga menyindir tingkah laku pemain lokal Persikabo yang bersikap tidak professional dalam skuad musim ini. Mental tarkam yang dimiliki oleh pemain lokal Persikabo diharapkan tidak menurun pada bibit-bibit pesepakbola yang ada saat ini, sehingga Persikabo murni pemain lokal akan tercipta dalam beberapa tahun ke depan.
"Mental kalian harus professional, saat bermain jangan seperti pemain lokal Persikabo yang mau bermain di liga tarkam hanya demi beberapa nominal uang. Kalau ada yang meminta kalian main di luaran antar kampong, jangan mau. Bukan karena sombong, tapi kaki kalian adalah aset, kalau cedera karena lapangan keras, butuh waktu lama untuk penyembuhannya," sentil RY.

Selasa, 03 Mei 2011

Pemain Lokal Kurang Di Perhatikan

Mencuatnya kasus tarkam yang dilakukan sejumlah pemain Laskar Pajajaran disaat kompetisi Divisi Utama masih berjalan, menuai kecaman dari sejumlah pihak. Karena secara tidak langsung mereka tidak menghargai Kontrak atau MoU sebagai pemain Profesional yang tengah dikontrak Persikabo. 
Sejumlah pemain yang turun di ajang Ade Ruhandi Cup, di Lapangan Dwikora, Kecamatan Cigudeg mengangaku salah dan minta maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor, karena tidak bisa menghargai kontrak Persikabo dengan baik. Namun, para pemain juga sebenarnya tidak mau bermain diajang tarkam, kalau suasana tim kondusif dan juga faktor finansial ikut mendorong hati para pemain untuk terjun dalam event tarkam. 

 
"Jujur saya jenuh dengan kondisi tim sekarang. Karena para pemain lokal sepertinya kurang diperhatikan. Banyak pemain lokal yang sering tidak pakaian atau masuk line up. Ini membuat semua pemain lokal jenuh,"ujar Erik Ebol, yang mengaku ikut bermain diajang Ade Ruhandi Cup dengan menggunakan nama samaran Sumirat. 
Erik atau yang biasa dipanggil Ebol menegaskan, sebenarnya ia juga merasa pusing ketika ada tawaran tarkam. Sebab disatu sisi, Erik sedang butuh uang. Karena sudah sebulan terakhir ini, orang tuanya (sakit) dan sempat dirawat. Sementara itu, gaji belum keluar dan mau kasbon sulit. Sedangkan, SMS atau Telpon kepada Manajer juga sulit. Karena pasca pertandingan di Bengkulu, General Manajer lost kontak. 
"Intinya masalah duit saja dan suasana tim yang kurang kondusif, hingga membuat para pemain menerima tarkam. Kalau saya jujur memang butuh duit. Karena orang tua saya sedang sakit. Sementara selama ini saya benar benar jadi tulang punggung keluarga,"tegas Ebol. 
Erik berharap, persoalan para pemain Persikabo yang ikut tarkam di Cigudeg ini jangan sampai dibesar-besarkan oleh media. 
Hal senada juga diutarakan, Kresna, yang mengakui ia main diajang tarkam di Ade Ruhandi Cup. "Saya memang main, tapi itu semua ada alasannya, saya gak pernah pakai baju Persikabo, gak pernah masuk Line Up. Latihan-latihan aja, bosan saya,"tutur Kresna. 
Sementara itu, Encek Septian, pemain Persikabo asal Rancabungur mengatakan, ia mengaku melakukan tarkam saat Persikabo bertanding dengan PSMS Medan. "Saya sudah tahu tidak masuk line up dan tidak pakaian, makanya saya berangkat ke Cigudeg. Jujur sebenarnya saya juga kecewa dengan suasana tim sekarang,"ujar Encek Septian. Encek juga menambahkan, sebenarnya bukan hanya di Cigudeg saja para pemain Persikabo ikut dalam ajang Tarkam. Karena selama ini, para pemain juga banyak yang ikut tarkam di Depok atau di daerah lain. 
Dilain pihak, Cucu Hidayat juga mengakui, kalau ia memang terjun di ajang Ade Ruhandi Cup atas ajakan Dian Irawan. Cucu juga menambahkan, bukan hanya dirinya saja yang ikut tarkam di Cigudeg. Karena saat ia bermain di Cigudeg, ia bermain satu klub dengan Bachtiar, Erik Ebol dan Dian Irawan. Mantan, pemain Persib dan Persibo Bojonegoro ini minta maaf atas kejadian ini dan mohon kepada media atau pengurus Persikabo jangan membesar besarkan masalah ini. Sebab apa yang dilakukan para pemain dengan ikiut tarkam juga bukan tanpa alas an. 
"Saya akui memang saya salah. Namun, mau gimana lagi, saya benar benar sudah tidak punya uang. Makanya, ketika ada tawaran tarkam, saya langsung menerimanya. Saya minta maaf atas masalah ini. Namun, saya tetap profesional, ketika saya masuk line up dan bermain untuk Persikabo, saya berusaha memberikan yang terbaik dengan cara bermain all out. Saya sendiri masih mau menjadi pemain Persikabo dengan catatan manajernya bukan Pak Mas'an."Beber Cucu Hidayat yang menggunakan nama Jimy di Ade Ruhandi Cup. 
Sementara itu, pelatih kepala Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, para pemain yang ikut tarkam jangan mengkait-kaitkan persoalan tidak pakaian atau tidak masuk line up untuk menjadi alas an menerima tarkam. "Mereka hanya beralasan saja. Kalau mereka profesional sebagai pemain bola, ngapain harus ikut tarkam. Apalagi mereka dewasa dan sudah memahami aturan kontrak,"tegas Maman.

Jangan Hanya Salahkan Pemain

Mencuatnya kasus Indisipliner yang dilakukan sejumlah pemain Laskar Pajajaran dengan terjun diajang tarkam disaat ia masih terikat kontrak dengan manajemen Persikabo sampai juga kepada mantan pelatih tim kebanggan masyarakat Kabupaten Bogor yakni Suimin Diharja. 
Ia menilai, ada komunikasi yang terputus dengan munculnya kejadian pemain yang tampil diajang tarkam. Apalagi, para pemain yang tampil diajang tarkam tersebut kebanyakan pemain lokal Persikabo yang dulu sempat dibina dan langganan starting eleven Suimin Diharja. 
Suimin menagaskan, apapun tindakan yang dilakukan para pemain itu tetap salah besar. Mereka bertindak sebagai pemain yang tidak profesional. Hal yang wajar jika pengurus memberikan sanksi tegas kepada para pemain tersebut. Akan tetapi, Suimin berharap semua elemen jangan hanya memvonis kepada pemain saja yang salah. Karena tidak menutup kemungkinan ada "benang" yang terputus, hingga para pemain berani melakukan tindakan yang sembrono itu.


"Saya yakin, tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Pemain melakukan tindakan tarkam, bahkan bisa leluasa melakukan tarkam, berarti ada yang tak kondusif dalam tim tersebut. Mungkin, pengawasan yang tidak ketat dari jajaran pelatih ataupun manajemen. Apapun ceritanya, saya tetap menyalahkan sikap para pemain tersebut dan tetap melanggar norma atau etika kontrak. Tapi, saya berharap, manajemen atau pengurus juga harus meraba diri kenapa sampai terjadi suasana seperti tersebut ," beber Suimin Diharja yang mengaku tahu soal berita seputar tarkam pemain Persikabo ini dari Internet. 
Lebih lanjut, tambah Suimin, ia juga menyayangkan dengan kondisi yang terjadi dalam tubuh Persikabo selama musim 2010/2011. "Persikabo ini tim besar dan didukung oleh para pengurus dan masyarakatnya yang memang gila bola. Saya merasa sedih dengan prestasi tim saat ini. Saya tidak menyalahkan pemain atau pelatih. Namun, saya tegaskan ada komunikasi yang terputus dalam tim ini. Sehingga Persikabo gagal menunjukan performa terbaiknya," tukas Suimin Diharja.

Pelaku Harus Kena Saksi

Aksi indisipliner yang dilakukan sejumlah pemain Persikabo dengan ikut tarkam di ajang Ade Ruhandi Cup mendapatkan sorotan tajam dari Komisi D DPRD Kabupaten Bogor yang ikut menyesalkan terjadinya tindakan yang melanggar kontrak antara pemain dengan manajemen Persikabo. 
"Mereka harusnya profesional. Para pemain digaji dengan standar kemampuannya masing masing. Gaji mereka berasal dari uang rakyat Kabupaten Bogor. Kalau mereka indisipliner sama saja menghina rakyat Kabupaten Bogor. Saya merasa kecewa dengan pemain yang ikut tarkam tersebut. Tidak seharusnya hal ini terjadi, kalau memang ada komunikasi satu sama lain,"ujar Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bogor, Sumarli dengan nada kecewa. 

 
Sumarli mengaku tidak mau tahu soal line up atau strategi pelatih untuk memasukan pemain dalam satu pertandingan. Namun, ia hanya menyesalkan kenapa para pemain yang terikat kontrak tersebut masih mau menghiantik kontraknya dengan manajemen Persikabo. 
"Ingat Persikabo ini aset kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor. Kalau para pemain sudah tidak betah di Persikabo, silahkan para pemain pindah klub sesuai prosedur. Jangan sampai Persikabo yang dikorbankan. Melecehkan Persikabo sama artinya melecehkan 4 juta rakyat Kabupaten Bogor,"tegasnya. 
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. Adang Suptandar, Ak mengecam prilaku negative para pemain Persikabo yang masih terlibat diajang tarkam. "Harus ada sanksi tegas dari pengurus soal masalah ini kepada para pelaku tarkam. Karena ini sudah melanggar aturan kontrak.Tidak ada alasan yang membenarkan soal tindakan para pemain yang terlibat dalam ajang tarkam ini. Mereka adalah pemain Profesional. Segala sesuatunyha sudah tertuang dalam kontrak antara hak dan kewajiban. Tidak ada istilah tidak pakaian, tidak masuk line up ataupun tidak punya uang. Saya berharap masalah ini terus diproses sesuai dengan aturan yang tertuang dalam kontrak,"ujar Adang Suptandar dengan berang.

Kabomania Sesalkan Pemain Tarkam

Adanya beberapa pemain Persikabo yang ikut terjun dalam kompetisi antar kampung sebelum masa kompetisi Divisi Utama berakhir membuat sebagian besar Kabomania kecewa. Para Kabomania tersebut sangat menyayangkan sikap para pemain yang kurang bisa bersikap professional dengan mengikuti liga tarkam tersebut. Hal tersebut disampai salah satu pentolan Kabomania, Yusuf Kiat kepada Pakar, kemarin. 
 
"Ya kita sangat menyayangkan sekali dengan keikutsertaan mereka bermain di liga tarkam, seharusnya mereka kan sebelum bertanding itu istirahat di mess, ini malah main di tarkam, kita juga tidak sekali dua kali melihat para pemain berkeliaran sebelum pertandingan, ada yang maen futsal juga kemarin kita lihat,jelas-jelas pemain tersebut tak bisa menunjukkan keprofesionalan mereka sebagai pemain liga"ucap Yusuf Kiat kepada Pakar, kemarin.
Tak hanya itu, dengan keikutsertaan para pemain Persikabo dalam ajang tarkam itu, Yusuf yang kerap disapa jenderal tersebut juga mengatakan sebenarnya hal tersebut tidak terjadi jika saja pelatih juga bisa bersikap tegas dan disiplin dalam mengawasi anak asuhnya. Hal senada juga diungkapkan Ketua Korwil Ciapus, Herry. Ia juga mengaku kecewa dengan sikap pemain tersebut.
"Waduh, kalau itu jelas-jelas tidak profesional dong, sekarang kalau mereka cedera siapa yang bertanggung jawab, tentu bukan kewajiban manajemen dalam hal ini, kalau mereka mainnya usai kompetisi si silakan aja, mau maen sehari tiga kali juga nggak apa-apa,"ucapnya kepada Pakar.

Menunggu keputusan RY

Banyaknya pemain lokal Persikabo mengambil jalan pintas dengan tampil dibeberapa ajang tarkam yang ada di Kabupaten Bogor membuat kecaman semua pengurus Persikabo. Karena mereka masih terikat kontrak dengan Laskar Pajajaran sampai beberapa bulan kedepan. 
"Sangat konyol sekali kalau para pemain masih mau menerima tarkam disaat Persikabo menyisakan beberapa pertandingan lagi. Kalau memang kompetisi sudah selesai, terserah mereka mau tarkam sehari tiga kali juga. Asal mereka mau terima resiko kalau terjadi apa apa. Mereka tidak sayang sama dirinya sendiri," ujar Edison Hutahean kepada Pakar tadi malam


Ia menambahkan, seharusnya soal tarkam tidak perlu terjadi, kalau para pemain memang menghargai aturan kontrak dan sayang terhadap masa depannya sebagai pemain bola. " Saya heran, kenapa para pemain Profesional masih tergiur dengan tawaran tarkam. Lantas kalau mereka cedera diajang tarkam bagaimana? Siapa yang mau tanggung jawab kalau cederanya parah. Harusnya para pemain jangan terlalu silau dengan ajakan tarkam. Harusnya mereka sadar dan berpikir soal masa depan. Saya juga tidak bisa menyalahkan pelatih kalau pemain lokal jarang diturunkan. Karena itu hak pelatih. Pelatih lebih tahu soal masalah ini," ujar Edison lagi dengan tegas.
Lebih lanjut, kata Edison, hingga saat ini, ia belum bisa memberikan soal penjelasan soal sanksi tersebut. Karena pengurus Persikabo masih akan menunggu kedatangan Ketua Umum Persikabo Kabupaten Bogor, Drs. H. Rachmat Yasin, MM yang masih berada di luar Kota. 
Sementara itu, Ketua Harian Persikabo, Drs. Adang Suptandar AK mengatakan, insiden tarkam yang dilakukan para pemain Persikabo tahun ini, harus dijadikan pelajaran semua pihak. Namun, ia tetap para pemain tersebut harus menerima sanksi tegas dari pengurus. 
"Apapaun alasannya, yang namanya masih terikat kontrak tidak bisa ditolerir lagi. Para pemain melakukan tarkam sama saja mereka tidak sayang akan masa depannya," tukas Adang lagi.

"kabomania dukung PERY"

Usai Persikabo gagal menembus 8 besar dalam kompetisi Divisi Utama, kini masyarakat Kabupaten Bogor mulai berpindah kelain hati untuk mendukung klub kesayangan mereka dalam turnamen Piala Emas Rachmat Yasin (PERY) III. Hal tersebut yang diungkapkan Muhammad Yusuf Kiat, kepada Pakar. Sebagai warga asli Citereup, Ia bersama Kabomania Citereup lainnya sepakat untuk mendukung sepenuhnya pada tim kecamatan Citereup yang berkiprah dalam turnamen PERY. "Kita akan dukung tim Citereup sama seperti kita dukung Persikabo, karena kita kan orang Citereup, yang kita harapkan kecamatan Citereup bisa jadi juara PERY,"ucap Yusuf yang juga pentolan Kabomania tersebut.